Warga Bondrang Ponorogo Keracunan
Dugaan Keracunan Hidangan Selamatan di Bondrang Ponorogo, Polisi Langsung Gercep, Ambil Sampel
Satreskrim Polres Ponorogo terjun ke lokasi dugaan keracunan hidangan selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Satreskrim Polres Ponorogo terjun ke lokasi dugaan keracunan hidangan selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim, Sabtu (1/2/2025).
Pantauan di lokasi, setelah mengambil sampel makanan, korps bhayangkara juga meminta keterangan beberapa lokasi. Juga keterangan pemilik rumah Miswaji.
“Ya kami ambil sampel makanannya,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (1/1/2025).
Dia menjelaskan dugaan keracunan ini muncul karena warga setempat mengalami muntah, mual, pusing seperti diare. Total ada 46 yang keracunan dengan 1 orang meninggal dunia.
“Ini masih dalam proses penelitian apakah betul-betul keracunan apakah karena makanan yang dipesan atau yg lain,” kata AKP Rudy.
Menurut AKP Rudy, karena untuk menentukan apakah yang bersangkutan keracunan karena makanan yang dikonsumsi itu pihaknya perlu hasil laboratorium .
“Nanti hasil laboratorium yang akan menjelaskan didalam makanan ada racun,” terang mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.
Dia menjelaskan informasi yang didapatkan oleh polisi, bahwa ada 46 orang yg sakit, 1 yang meninggal dunia.
“Korban sudah dimakamkan kita mengetahui informasi ini ketika sudah dimakamkan.
Apakah perkara ini harus ditindaklanjuti, kita pembongkaran mayat dan lain sebagainya tergantung hasil penyelidikan,” urainya.
AKP Rudy menyebutkan bahwa mayoritas saksi menderita keracunan, sudah diambil keterangan. Pemilik katering kita ambil keterangan termasuk pihak puskesmas atau pun dipihak laboratorium yg melakukan penelitian.
“Sampel sudah diambil dan dilakukan. Pengujian. Sate dan gulai yang dipesan sudah diambil sampel,” tambahnya.
Pemilik Hajatan, Miswaji menjelaskan bahwa mengundang 90 orang untuk menghadiri dzikir fida’ . Dia menyediakan menu sate gulai kambing untuk makan di tempat.
“Saya sendiri tidak menyangka. Setelahnya banyak yang muntah-muntah. Sampel sudah diambil. Saya sendiri juga tidak tahu,” kata Miswaji.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.