Berita Surabaya
Sosok Maling Motor Asal Bangkalan yang Ditembak Mati di Surabaya, Pakai Celurit untuk Lawan Polisi
Terungkap rekam jejak kejahatan AYE (31) pria asal Bangkalan yang terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur; tembak mati,
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Terungkap rekam jejak kejahatan AYE (31) pria asal Bangkalan yang terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur; tembak mati, oleh oleh Anggota Tim Jatanras Polda Jatim yang akan menangkapnya, di Jalan Raya Dr. Ir. H. Soekarno (Merr), Gunung Anyar, Surabaya, pada pukul 00.30 WIB, pada Jumat (7/3/2025).
Ternyata, pria bertubuh kurus itu, pernah mencicipi tinggal di balik jeruji besi sebanyak dua kali atau disebut residivis.
Yakni, tahun 2019, setelah pernah ditangkap Anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karena kasus pencurian motor.
Atas kasus yang sama juga, pada tahun 2020 silam, Pelaku AYE juga pernah ditangkap oleh Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Nah kemudian pada tahun 2024, profil identitas Pelaku AYE masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) milik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, karena terlibat kasus pencurian di beberapa kabupaten dan kota Jatim.
Bahkan, dua polres jajaran Polda Jatim, yakni Polrestabes Surabaya dan Polres Bangkalan juga telah menyematkan namanya dalam catatan DPO yang akan terus diburu sampai tertangkap.
"Iya dia residivis beberapa kali. Lalu masuk DPO kami sejak Agustus 2024, ada polres lain juga," ujar Panit III Subdit III Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi saat ditemui TribunJatim.com di Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Jumat (7/3/2025) dini hari.
Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, Pelaku AYE selalu mempersenjatai diri dengan senjata tajam jenis celurit sepanjang sekitar 40 cm.
Berdasarkan pengakuan anggota komplotannya yang berhasil ditangkap. Pelaku AYE, mempersenjatai diri dengan celurit bukan hanya melakukan aksi pencurian motor. Melainkan juga melakukan pembegalan dan perampasan tas.
"Menurut teman-teman (polres) Bangkalan, sering menggunakan sajam di Bangkalan. Tidak hanya curanmor ya. Jadi teman-teman dari resmob Bangkalan dia 365 (pasal) juga, jambret atau perampasan tas juga," ujarnya saat ditemui awak media di depan Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Jumat (7/3/2025) dini hari.
Bahkan, Anggota Polda Jatim bersama Polres Bangkalan pernah melakukan upaya penangkapan terhadap Pelaku AYE di rumahnya, Kabupaten Bangkalan. Namun, lanjut Jumhur, pelaku AYE selalu berhasil kabur.
"Beberapa kali rumahnya digerebek. Dan dia berhasil melarikan diri. Begitu pun di jalan. Saat ditangkap, dia berhasil melarikan diri," katanya.
Lalu, mengenai kronologi penangkapan terhadap pelaku hingga berujung pada upaya tindakan tegas terukur; penembakan terhadap Pelaku AYE.
Arbaridi Jumhur menerangkan, pelaku terpaksa ditindak tegas dan terukur dengan ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap oleh anak buahnya.
Lokasi penangkapannya berada di kawasan Jalan Raya Ir Soekarno (Merr), Gunung Anyar, Surabaya, pada pukul 00.30 WIB, pada Jumat (7/3/2025).
Ceritanya, lanjut Jumhur, pelaku saat itu, duduk dibonceng dengan seorang temannya yang bertugas sebagai joki motor matik sarana aksi kejahatan mereka.
Kemudian, mobil MPV yang ditumpangi petugas kepolisian berseragam sipil, berusaha memepet motor kedua pelaku yang terus digeber kencang, berkelit, berusaha kabur dari sergapan.
Petugas saat itu berupaya melakukan penyergapan langsung terhadap keduanya.
Namun, ternyata, pelaku yang duduk dibonceng melakukan perlawanan terhadap petugas kepolisian dengan menyabet-nyabetkan celurit ke arah mereka.
Bahkan, ungkap Jumhur, anak buahnya sempat berupaya menggeretak perlawanan pelaku dengan melakukan penembakan peringatan ke arah langit.
Namun, upaya tersebut malah dikacangi oleh pelaku dengan temannya. Mereka tetap berupaya menggeber kencang motornya dan kembali mengayun-ayunkan senjata celuritnya.
"Saat kita tangkap, kita pepet, kita tembak peringatan, dia mengacungkan senjata, kami lakukan tindakan tegas dan terukur," katanya.
Tak ingin terus menerus disepelekan oleh para pelaku kejahatan. Jumhur menambahkan, anak buahnya kembali berupaya memepet motor para pelaku dan menarik pakaian sang eksekutor AYE.
Ternyata, tubuh pria berperawakan ceking itu, terjerembab jatuh ke aspal jalan. Namun jangan mengira kondisi tersebut membuat perlawanannya tandas.
Jumhur mengungkapkan, pelaku tetap berusaha melanjutkan perlawanannya dengan mengayun-ayunkan celurit sepanjang sekitar 40 cm tersebut.
Anak buahnya yang enggan mengambil resiko terburuk itu pun, terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan memuntahkan dua timah panas.
"Dia dibonceng, kami pepet, kami tarik, dia jatuh, langsung mengeluarkan senjata, langsung kami melakukan (tindakan tegas dan terukur)," katanya.
Tak pelak, dua peluru tersebut bersarang pada leher dan dada pelaku hingga membuatnya ambruk tak bernyawa.
"Dada dan leher. Kami melakukan penangkapan sekitar jam 1," ungkapnya.
Meskipun berhasil menumbangkan pelaku, ternyata seorang pelaku lain yakni teman pelaku yang bertugas sebagai joki motor sarana aksi, ternyata berhasil melanjutkan pelariannya.
Namun, Jumhur telah menginstruksikan beberapa anak buahnya dalam unit yang lebih kecil untuk mengejar pelaku yang buron tersebut.
"Tadi dia sama temannya. Temannya melarikan diri. Tapi anggota kami sedang mengejar, InsyaAllah, besok dapat," jelasnya.
Jumhur menambahkan, Pelaku AYE merupakan DPO buruannya sejak Agustus 2024 silam, karena mengotaki kasus pencurian dan pembegalan motor di beberapa kabupaten kota Jatim.
Wilayah yang dimaksud antara lain, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan bahkan hingga Kabupaten Jombang.
Selain Tim Jatanras Polda Jatim, ada juga polres jajaran Polda Jatim yang memasukkan profil identitas Pelaku AYE sebagai DPO yakni Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Satreskrim Polres Bangkalan.
"Saya dan tim melakukan penangkapan DPO yang memang sebelumnya, kami sudah melakukan penangkapan terhadap 3 pelaku curanmor lainnya. TKP Gresik, dan Bangkalan," jelasnya.
Jumhur mengungkapkan, Pelaku AYE merupakan otak utama komplotan maling dan begal motor yang mempersenjatai diri dengan celurit selama beraksi.
Jumlah anggota komplotan Pelaku AYE terbilang banyak. Terbaru, ia telah memperoleh delapan profil pelaku lain yang pernah beraksi dengan Pelaku AYE.
Namun, selain delapan orang tersebut, beberapa bulan sebelumnya, ia bersama amah buahnya sudah berhasil menangkap tiga orang pelaku komplotan tersebut.
Nah, setelah melakukan penangkapan terhadap ketiga pelaku itu, kini Jumhur mulai melakukan pengejaran terhadap Pelaku AYE hingga terpaksa anak buahnya melakukan tindakan tegas dan terukur; menembak mati.
"Dan memang yang bersangkutan ini merupakan aktornya yang mempunyai mobilitas yang tinggi. Dan dia suka berganti-ganti pasangan melakukan aksi curanmor. 3 pelaku sudah kami amankan. Dari pengakuan mereka, mereka diajak oleh pelaku inisial Y (atau AYE)," katanya.
Berdasarkan kesaksian dari beberapa pelaku komplotan yang telah ditangkap. Jumhur menerangkan, Pelaku AYE kerap berganti-ganti pasangan saat menjalankan aksi pencurian atau pembegalan motor.
Hal yang membuat geram, dalam waktu semalam, Pelaku AYE Cs ini bisa mencuri empat motor di beberapa wilayah yang berbeda.
"Yang bersangkutan ini, dari pengakuan, para teman teman yang berhasil kami amankan ini, seminggu bisa 4 kali," jelasnya.
Nah, setelah memperoleh motor curian atau hasil pembegalan, Pelaku AYE Cs bakal menjualnya ke seorang penadah di Kabupaten Bangkalan, kisaran Rp2-5 juta.
Ternyata uang hasil penjualan motor korban kejahatan itu, dipakai oleh Pelaku AYE dengan teman-temannya untuk berfoya-foya, seperti minum minuman keras, berkencan dengan wanita penghibur, termasuk mengonsumsi narkotika.
"Jadi dia menjual, menurut teman-temannya, hasil dari TKP Surabaya, Gresik. Bahkan Jombang juga pernah. Dan langsung dilempar ke wilayah Bangkalan (penjualannya). Dia langsung ke Surabaya lagi, hanya untuk pesta dengan teman-temannya. Dapat hasil dia pesta, hasil pesta, hasil pesta, seperti itu, terus," terangnya.
Bahkan, Jumhur mengaku, pihaknya menemukan sebuah alat 'bong' atau perkakas untuk menghisap narkotika jenis sabu dalam pakaiannya, pada barang bawaan Pelaku AYE.
"Kita juga punya rekaman dari HP teman-temannya, pada saat dia pesta. Bahkan, kami juga dapati, dia bawa ada bong, sabu, kelihatannya dia habis nyabu," pungkasnya.
Informasi lengkapnya di Googlenews TribunMadura.com
Diadili Kasus KDRT, Selebgram Wanita Asal Sidoarjo Justru Tantang Hakim, Bermula dari Cekcok |
![]() |
---|
Sisa Reruntuhan Gedung Negara Grahadi Jadi Tontonan dan Lokasi Swafoto Masyarakat, Petugas Gercep |
![]() |
---|
Massa Jarah Fasilitas Gedung Negara Grahadi, Rusak Sejumlah Kendaraan, Wartawan: Motor Saya Dirusak |
![]() |
---|
Seusai Bakar Gedung Negara Grahadi, Massa Misterius Bakar Markas Polsek Tegalsari dan Menjarah |
![]() |
---|
Ditekan Terus oleh Brimob Bertameng dan Bawa Pentungan, Massa Aksi di Surabaya Bertahan Semampunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.