Berita Surabaya
Pengusaha Madura dan Perawat Ditemukan Tak Bernyawa dalam 1 Kamar di Surabaya, Rencana Nikah Gagal
Masyarakat Surabaya mendadak gempar. Itu terkait ditemukanya sejoli yang tewas dalam satu kamar kos.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Nah, Anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya juga melakukan olah TKP serta memeriksa kondisi kendaraan yang dimiliki kedua korban.
Korban LH berkunjung ke kosan pacarnya, NA mengendarai Motor Honda Revo bernopol B-4580-FFU, yang diparkir di area dalam parkiran kosan.
Sedangkan, Korban NA memiliki mobil KIA Picanto berbodi warna merah, bernopol W-1029-TV yang terparkir di depan pagar utama sisi timur bangunan kosan dua lantai tersebut.
Rencana Nikah Gagal
Sejoli yang berprofesi perawat dan pacarnya seorang pengusaha yang ditemukan tewas di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, pada Kamis (10/4/2025) siang, sudah menjalin hubungan asmara selama hampir setahun.
Informasinya, kosan yang menjadi lokasi penemuan jasad tersebut, disewa sejak awal tahun 2024 oleh korban wanita, berinisial NA (31) warga Tunggunjagir, Mantup, Lamongan, yang diketahui berprofesi sebagai perawat di sebuah rumah sakit swasta Kota Surabaya.
Sedangkan, pasangan prianya, berinisial LH (28) warga Palenggaan, Pamekasan, yang diketahui bekerja sebagai pengusaha, dan sedang menempuh pendidikan magister bidang hukum di sebuah kampus swasta terkemuka Kota Surabaya.
Kabarnya, dalam waktu dekat mereka bakal melangkah pada jenjang hubungan yang yang lebih serius yakni pernikahan.
Namun, takdir berkata lain. Keduanya ditemukan tewas secara 'misterius' di sebuah kamar kosan lantai dua di kawasan jalan tersebut.
Pasalnya, ditemukan bekas alat suntik dan dua tabung kecil ampul bekas wadah cairan obat-obatan medis, di dekat jasad keduanya yang tergeletak dengan posisi berbeda.
Jasad Korban LH dalam posisi terlentang. Sedangkan, Jasad Korban NA tergeletak dalam keadaan tertelungkup di dekat bagian tubuh sisi bawah pacarnya.
Menurut saksi sepupu Korban NA, Nur Aprilianti, hubungan keduanya sebagai sepasang kekasih terbilang harmonis, biasa-biasa, dan hampir tidak pernah terlibat pertengkaran yang berarti.
Ia mengaku tidak pernah memperoleh informasi dalam curahan hati sepupunya itu, yang menyebutkan bahwa sosok sang pacar; Korban LH, sebagai pasangan yang bermasalah atau lazim disebut 'toxic' atau 'red flag'.
Bahkan, dalam waktu dekat, akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026, mereka bakal menggelar pernikahan. Namun, mengenai tanggal pastinya, ia tak mengetahui.
Yang jelas, beberapa informasi yang pernah didengar langsung dari Korban NA semasa hidup. Sang pacar Korban LH berencana melamar NA, seusai merampungkan pendidikan magister bidang hukum di sebuah kampus swasta negeri terkemuka Kota Surabaya.
"Mereka adem adem aja. Ada rencananya jenjang menikah. Katanya setelah cowoknya lulus. Baru omongan aja mereka mau menikah. Perkiraan tahun ini," ujarnya saat ditemui di lokasi, disela proses evakuasi jasad kedua korban yang dilakukan petugas kepolisian.
Nah, Korban NA sudah menyewa untuk tinggal sementara di kosan beralamat tersebut, sejak setahun lalu.
Mungkin, lanjut Aprilianti, sepupunya itu memilih lokasi kosan tersebut, karena dekat dengan tempat kerjanya yakni sebuah RS swasta yang berlokasi di kawasan Kendangsari, Surabaya.
Mengenai keberadaan Korban LH pacar sepupunya di dalam kosan. Ia menceritakan, Korban LH memang kerap mendatangi sepupunya di kosan.
Namun, hal tersebut, murni sebatas kunjungan belaka. Bukan diartikan bahwa Korban LH menginap atau tinggal bersama dengan Korban NA di kosan tersebut.
Mengenai sosok Korban LH sendiri. Aprilianti mengaku minim informasi. Namun, setahu ingatannya, Korban LH merupakan seorang pengusaha.
Hanya saja, lagi-lagi, dirinya tidak mengetahui jenis usaha dari pacar sang sepupu. Namun, diketahui Korban LH sedang menempuh pendidikan Magister pascasarjana bidang hukum.
Berdomisili di Pamekasan, Jatim. Namun, konon, Korban LH memiliki apartemen di salah satu kawasan Kota Surabaya.
"Lumayan sering. Kayaknya sampai larut malam aja sih (enggak nginap). Kayaknya rumah di madura. Tapi kerjanya di Surabaya. Saya kayaknya (dia cowok) ada apartemen," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi mengatakan, keduanya diduga sepasang kekasih.
Korban NA berkerja sebagai perawat di sebuah RS swasta Kota Surabaya.
Sedangkan kekasihnya, Korban LH, tercatat dalam kartu identitasnya sebagai mahasiswa.
"Wanita itu betul perawat di salah satu RS Surabaya. Laki-laki hasil KTP masih pelajar atau mahasiswa," ujar mantan Kasi Humas Polrestabes Surabaya itu, seusai melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Pantauan TribunJatim.com di lokasi sekitar pukul 13.10 WIB, kedua mayat dievakuasi oleh petugas medis dan anggota kepolisian dari lokasi kamar kosan ke dalam dua mobil ambulan yang berbeda.
Kemudian, anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP di dalam kamar kosan untuk mengumpulkan barang bukti. Lalu, memasang garis batas Polisi di area lorong kamar korban.
Terpantau, petugas kepolisian mengamankan satu barang bukti yang diwadahi kotak boks berwarna cokelat.
Lalu, ada juga barang bukti barang bawaan korban yang dibawa menggunakan kantung plastik transparan.
Nah, Anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya juga melakukan olah TKP serta memeriksa kondisi kendaraan yang dimiliki kedua korban.
Korban LH berkunjung ke kosan pacarnya, NA mengendarai Motor Honda Revo bernopol B-4580-FFU, yang diparkir di area dalam parkiran kosan.
Sedangkan, Korban NA memiliki mobil KIA Picanto berbodi warna merah, bernopol W-1029-TV yang terparkir di depan pagar utama sisi timur bangunan kosan dua lantai tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Aksi Santai 2 Pria Misterius Terekam CCTV Motor Permukiman Kebalen Kulon Surabaya |
![]() |
---|
Nekat Curi Tabung Elpiji di Surabaya, Dua Maling Ngakunya karena Desakan Ekonomi |
![]() |
---|
Jelang Subuh, Warga Dekat Suramadu Berduka, Motor Mendadak Amblas |
![]() |
---|
Terjawab Alasan Eri Cahyadi Robohkan Jembatan Tunjungan yang Legendaris: Sudah Kita Perhitungkan |
![]() |
---|
Modus Bengis Pria Surabaya Rampas Motor Milik Mahasiswa: Korban sampai Ketakutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.