Paskah
Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci? Berikut Makna Simbolik di Balik Perayaan Suci Ini
Salah satu tradisi populer saat Paskah adalah pesta telur Paskah. Telur dianggap sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru.
Penulis: Afrilia Mustika Damayanti | Editor: Titis Suud
Wafatnya Yesus melalui penyaliban diperingati umat Kristiani sebagai Hari Jumat Agung, yang jatuh pada Jumat sebelum Paskah. Sementara itu, kebangkitan-Nya pada hari ketiga setelah penyaliban diyakini oleh para penulis Injil sebagai bukti bahwa Ia adalah anak Allah yang hidup.
Menjelang Paskah, umat Kristen menjalani masa Prapaskah, sebuah periode pertobatan dan puasa selama 40 hari, yang dimulai dari Rabu Abu.
Hari Minggu sebelum Paskah disebut Minggu Palma, untuk mengenang saat Yesus memasuki Yerusalem dan disambut dengan daun palma oleh pengikut-Nya.
Telur dan Kelinci Paskah
Meski bersumber dari nilai-nilai rohani, Paskah juga tak lepas dari ragam tradisi dan simbol budaya yang memperkaya maknanya.
Salah satu tradisi populer saat Paskah adalah pesta telur Paskah. Telur dianggap sebagai simbol kesuburan dan kehidupan baru, tradisi yang sebenarnya sudah ada sejak masa pra-Kristen.
Pada masa Prapaskah, umat Kristen dilarang mengonsumsi makanan tertentu, termasuk telur. Maka, mereka menghias dan mengecat telur sebagai simbol akhir dari masa pantang dan menyambut sukacita Paskah.
Telur baru diperbolehkan untuk dikonsumsi saat Hari Paskah tiba. Tradisi ini mungkin menjadi salah satu yang paling dikenal dan digemari oleh anak-anak.
Selain telur, kelinci juga menjadi simbol khas Paskah. Di Amerika, misalnya, dikenal tokoh Easter Bunny yang "mengantarkan" telur atau permen kepada anak-anak di pagi hari Paskah.
Dipercaya, tradisi ini dibawa oleh imigran Jerman pada abad ke-18. Kelinci dipilih karena dianggap sebagai lambang kehidupan baru dan kesuburan, yang erat kaitannya dengan musim semi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.