Berita Viral

Kemarahan Dedi Mulyadi Pecah saat Dengar Ada Ortu Murid SMK Bayar Iuran Study Tour Selama 3 Tahun

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi marah besar saat dengar ada orang tua murid yang harus membayar iuran study tour.

|
Penulis: abey IT | Editor: Januar
Tangkapan layar Instagram Dedi Mulyadi
Seorang emak-emak di Kabupaten Bekasi mengadu ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait kegiatan study tour sekolahan anaknya ke Bali yang memakan biaya Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. 

TRIBUMADURA.COM, BEKASI- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi marah besar saat dengar ada orang tua murid yang harus membayar iuran study tour.

Bahkan, iuran tersebut harus dibayar selama 3 tahun.

Dedi Mulyadi kemudian mengambil sikap tegas terhadap sekolah tersebut. 

Dilansir dari Kompas.com, seorang ibu di Kabupaten Bekasi mengadu ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait kegiatan study tour ke Bali yang diselenggarakan sekolah anaknya yang memakan biaya Rp 5-6 juta. 

Dedi menerima aduan tersebut ketika mengunjungi salah satu daerah di Kabupaten Bekasi, Kamis (24/4/2025). 

Aduan tersebut direkam melalui ponsel Dedi dan diunggah di akunInstagram-nya, @dedimulyadi71. 

"Ini saya lagi di Bekasi, ini salah satu warga yang mengadu, SMK mana?" kata Dedi membuka percakapannya dengan sang ibu, dikutip Kompas.com, Kamis. 

Emak-emak berbaju katun rayon itu lantas menyebutkan anaknya menempuh pendidikan di SMK KP. 

Wanita tersebut juga menyinggung larangan kegiatan study tour ke luar kota yang pernah dikeluarkan oleh Dedi.  "Kami tetap melakukan perjalanan ke Bali, Pak. 

Bagaimana dengan program Bapak yang melarang study tour ke luar kota Pak?" kata ibu tersebut.  

"Harus bayar berapa?" tanya Dedi. 

Ibu itu menjelaskan, sebelum study tour digelar, orangtua siswa harus membayar iuran selama tiga tahun dengan nilai Rp 150.000 per bulan. 

Padahal, orangtua siswa juga harus membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sebesar Rp 150.000. 

Dengan begitu, ibu tersebut harus mengeluarkan Rp 300.000 setiap bulan ke sekolah. Ia pun mengaku keberatan dengan jumlah tersebut.  

"Jadi sama SPP-nya Rp 300.000. Terus kami diwajibkan membayar pembayaran akhir tahun dan lain-lainnya," ucap ibu yang tak diketahui namanya itu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved