Berita Surabaya
Ending Kasus Guru SD di Surabaya Banting Pemain Futsal saat Pertandingan, Laporan Dicabut
Mediasi di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya membuahkan hasil positif bagi Bayu Ahmad Zakaria,
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Mediasi di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya membuahkan hasil positif bagi Bayu Ahmad Zakaria, guru olahraga di SD Negeri.
Ia terbebas dari laporan dugaan kekerasan terhadap anak, BAI (11), siswa MI Al-Hidayah.
Bayu dilaporkan oleh ayah BAI, Bambang Sri Mahendra, karena dianggap telah membanting anaknya di lapangan futsal. Polisi mempertemukan kedua belah pihak pada Selasa (29/4). Hasil pertemuan tersebut, Bambang memutuskan mencabut laporannya.
"Saat mediasi, anak saya ditanya pak polisi bagaimana jika terlapor dipenjara, dan spontan dijawab, jangan dipenjarakan," kata Bambang.
Jawaban spontan BAI menyentuh hati Bambang. Selain itu, permintaan maaf dari Bayu dan pihak sekolah turut melunakkan hatinya. Bayu beralasan membanting BAI untuk melerai perkelahian antar siswa.
Bambang mengakui bahwa dirinya sebagai orang tua emosi melihat video saat BAI dibanting.
Di video itu juga tidak ada situasi pertikaian di lapangan seperti yang disampaikan terlapor. Namun, ia akhirnya tetap menekankan sisi kemanusiaan.
"Sebagai manusia, saya merasa tersentuh, gimana pun saya sebagai manusia juga pernah ada salah. Jadi (proses hukum) sudah cukup," ungkapnya.
Bambang juga telah mengungkapkan yang membuatnya yakin mencabut laporan karena hasil visum di RS Bhayangkara menyatakan tulang ekor anaknya hanya mengalami lebam.
Tidak seperti hasil visum yang dilakukan di RS Al-Irsyad yang menyatakan tulang ekor anaknya ada keretakan.
Sebagai orang tua, Bambang yang merupakan pensiunan wartawan itu menjadikan kasus ini pelajaran. Bahwa apapun bentuk kekerasan terhadap anak tidak dibenarkan. Siapa pun pelakunya bisa dijerat dengan hukuman pidana.
Untuk diketahui, kasus ini bermula saat tim sekolah BAI memenangkan pertandingan final futsal pelajar se-Surabaya melawan tim SDN Simolawang KIP (skor 4-2) di SMP Labschool Unesa 1, Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya. Di akhir pertandingan, Bayu masuk ke lapangan menarik jersey BAI hingga terbantinga ke lapangan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Nasib Terkini Pengusaha Surabaya yang Pernah Tahan Ijazah Pegawai, Kini Gudangnya Dibobol Maling |
![]() |
---|
Ngakunya Gemas, Kakek 60 Tahun Lecehkan Anak Tetangga, Korban Diminta Jadi Pacar dan Dielus-elus |
![]() |
---|
Nekat, Maling Gasak Motor Siswa Sekolah yang Sedang Diparkir di Masjid Surabaya Utara, Dijual Murah |
![]() |
---|
Keren, 3 Seniman Beda Generasi Unjuk Gigi di Pameran Tiga Masa, Lihat Hasilnya |
![]() |
---|
Korban Hilang Tenggelam di Sungai Surabaya Bertambah, Sepasang Sandal Jepit Bikin Geger |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.