Berita Terkini Bangkalan

Viral Video Siswa SMP di Bangkalan Hajar Temannya di Depan Sekolah, Ayah Korban: yang Mukul 4 Orang

Sebuah video berdurasi 26 detik beredar luas di sejumlah grup WhatsApp menyuguhkan tindakan pemukulan terhadap seorang siswa oleh teman sekolah.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
tangkapan layar
TAK PERLU DICONTOH - Seorang siswa SMP di Kabupaten Bangkalan bertindak tidak terkendali hingga melakukan pemukulan terhadap teman sekolahnya pada 29 April 2025. Peristiwa itu terjadi di hadapan sejumlah orang dewasa yang semestinya bisa berperan sebagai kontrol, agar kedua pelajar itu merasa nyaman belajar di sekolah. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Sebuah video berdurasi 26 detik beredar luas di sejumlah grup WhatsApp menyuguhkan tindakan pemukulan terhadap seorang siswa oleh teman sekolah.

Mirisnya, selain kedua siswa itu masih mengenakan seragam sekolah, terlihat seorang pria dewasa mengenakan kaos merah memegang tubuh korban pemukulan.

Sehingga siswa pelaku pemukulan lebih leluasa melayangkan pukulan hingga tendangan ke arah korban. 

Usut punya usut, tayangan video itu terjadi di depan sebuah lembaga pendidikan swasta di Kecamatan Klampis.

Sebagaimana yang terlampir dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan dengan nomor: LP/B/105/IV/2025/SPKT/Polres Bangkalan tertanggal 28 April 2025 pukul 20.16 WIB dengan pelapor Suherman, bapak dari siswa korban atas perkara pengeroyokan.

Uraian singkat dalam LP tersebut menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Hari Senin tanggal 28 April 2025 sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat kejadian, anak pelapor sedang berada di depan gerbang sekolah dan dihadang oleh empat orang.

Salah seorang di antaranya siswa yang melakukan pemukulan.  

“Anak saya dihantam bagian kepala, mata, pelipis kanan, paha ditendang. Ada (guru melerai), tetapi tidak mampu, lha wong satu keluarga, yang memukul 4 orang."

"Tetapi yang ikut andil untuk menyaksikan dan menyuruh pukul-pukul sekitar 10 orang,” ungkap Suherman ke sejumlah awak jurnalis, Senin (19/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa anaknya bersama siswa yang melakukan pemukulan sama-sama duduk di kelas 3 SMP.

Hubungan kedua anak itu disebutnya baik-baik saja, tetapi saat itu ada kegiatan para guru memotong rambut siswa.

“Saya menempuh jalur hukum saja, seadil-adilnya. Saya sudah dimintai keterangan (polisi),” pungkas Suherman.

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, Ronny Sofiandri menyayangkan insiden terjadinya tindak kekerasan karena sejatinya dunia pendidikan, khususnya pelajar merupakan area atau suasana yang semestinya penuh dengan rasa aman, nyaman, dan kondusif untuk tumbuh kembang anak sebagai pelajar. 

Insiden tersebut, lanjut Ronny, menjadi tanggung jawab bersama dengan harapan tidak lagi terjadi kejadian seperti itu.

Disdik Bangkalan juga terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti dari pihak sekolah termasuk kepada para guru untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa.

“Lingkungan sekolah juga kami upayakan untuk menciptakan sekolah ramah anak."

"Kami juga akan menguatkan peran BK (badan konseling) dan wali kelas, sehingga bisa mencegah terjadinya tindak kekerasan serupa."

"Pendidikan karakter perlu juga diperkuat supaya nanti bisa mendapatkan generasi penerus yang berakhlak mulia, cerdas dan kompeten,” tegasnya.

Untuk saat ini, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan akan mengikuti proses dan perkembangan hukum yang sedang berlangsung.

Di satu sisi, Ronny menyebut akan berupaya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) karena satuan pendidikan tersebut merupakan lembaga swasta.

“Kami akan lakukan yang terbaik, sehingga tidak kembali terjadi peristiwa yang serupa."

"Selanjutnya, kami akan melakukan pembinaan atau mendidik kedua siswa yang terlibat sehingga tidak terulang kejadian serupa,” pungkas Ronny.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved