Fakta Baru, Penyalur ART di Surabaya yang Diduga Perdagangkan Manusia Ternyata Usaha Turun Temurun

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wanita penyalur asisten rumah tangga (ART) inisial SI di Kedung Anyar Gang II, Surabaya, kini tengah menjadi sorotan setelah rumahnya digeledah polisi. Ia yang kini sedang diperiksa di Polrestabes Surabaya tengah didalami atas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Mudji staf RW 12 Kedung Anyar mengatakan saat SI digrebek situasi kampung ramai. Terlebih di Kedung Anyar Gang I dua rekan SI juga turut diamankan gara-gara kasus sabu. "Jadi tontonan lah malam itu, semua orang keluar," ungkapnya.

Soal dugaan adanya tindakan penyekapan, Mudji tidak tahu pasti. Yang ketahui usaha SI berjalan sudah ada puluhan tahun. Dirintis oleh orang tua SI.

"Dulu tahun 80-90an daerah Kedung Anyar memang terkenal sentral penyalur pembantu. Ada orang turun bawa mobil di Jalan Bromo pasti langsung ditanya apa sedang cari pembantu. Cuma masuk tahun 2000an karena semakin jarang orang cari pembantu satu- persatu tutup, yang masih bertahan ya cuma milik Bu SI," ujarnya.

Mudji menuturkan, saat banyak penyalur yang mulai gulung tikar, beberapa mulai mengganti strategi mencari calon pekerja. Mereka rata-rata kerjasama dengan sopir-sopir di Terminal Bungurasih. Sopir yang bisa membawa calon ART mendapat komisi dari penyalur. Penyalur kemudian membebankan biaya administrasi kepada majikan.

"Selama calon ART itu belum dapat kerja makan biasanya ditanggung penyalur tapi nanti dihitung utang. Terus nanti gaji pertama ART akan dipotong, jadi penyalur dapat uang dari majikan ya dari ART," tandasnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com