Kilas Balik

Aksi Berani Paspampres Soeharto Lawan 4 Pengawal PM Israel yang Berulah, Sampai Todongkan Senjata

Berikut ini adalah kisah heroik dan mendebarkan para pasukan pengaman presiden (Paspampres) di era Presiden Soeharto

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura.com/Istimewa
Aksi Berani Paspampres Soeharto Lawan 4 Pengawal PM Israel yang Berulah, Sampai Todongkan Senjata 

Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres lainnya.

Karena para pengawal Perdana menteri Israel itu menaruh kecurigaan pada Paspampres, sehingga mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres lain

Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.

Terjadi adu mulut antara Sjafrie dengan kepala pengawal Perdana Menteri Israel yang notabene jebolan Mossad itu, karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres.

Dengan gerakan refleks sangat cepat, pengawal Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya

Dia hendak menempelkan moncong senapan mungil tapi mematikan itu ke perut Sjafrie dan leher Sjafrie juga dicengkeram dengan keras.

Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal itu.

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Perdana Menteri Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing

"Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahan dan arogansinya.

Keadaan kembali mereda setelah pengawal Rabin perlahan-lahan menurunkan senjata mereka.

Hampir saja terjadi adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Perdana Menteri Israel saat itu

Alhasil, Yitzak Rabin dan pengawalnya harus mau menaati protokol keamanan Paspampres.

Mereka kemudian dikawal menemui Soeharto meskipun Yitzak Rabin harus rela menunggu 15 menit.

Kehidupan Soeharto Saat Tak Jadi Presiden, Cara Ajudan Mengawal Terasa Aneh, Sang Ajudan Pun Malu

Pada akhir dekade 90-an, tepatnya tahun 1998, kekuasaan Soeharto berakhir.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved