Berita Viral

Irwansyah Kecewa Pilih Dedi Mulyadi di Pilkada, Kini Rumah Digusur Usai Kunjungan: Gak Dikasih Tau

Warga Kampung Gabus, Jawa Barat kecewa kunjungan Dedi Mulyadi berakhir penggusuran rumahnya.

Editor: Mardianita Olga
Grid.ID dan TribunMadura.com/Hanggara Pratama
PENGGUSURAN - Warga di Kampung Gabus, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyampaikan kekecewaannya terhadap pembongkaran puluhan bangunan (kanan, ilustrasi) usai kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri), Rabu (18/6/2025). 

TRIBUNMADURA.COM - Kekecewaan dirasakan warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, kepada Gubernur Dedi Mulyadi.

Bahkan dia mengaku menyesal memilih Dedi Mulyadi di Pilkada 2024.

Bukan tanpa alasan, perasaan itu menguar karena rumahnya digusur oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi, Rabu (18/6/2025), usai kunjungan Dedi Mulyadi ke kampungnya.

Selain itu, dia sama sekali tak mendapatkan informasi mengenai pembongkaran tersebut.

Berdasarkan penuturan Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita, hal itu dilakukan atas perintah langsung dari Dedi melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.

“Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti,” ujar Ganda di lokasi pembongkaran.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Baca juga: Aturan Sekolah Masuk Jam 6 Pagi ala Dedi Mulyadi Disoroti Mendikdasmen, Abdul Muti: Ada Regulasinya

Lebih lanjut, puluhan bangunan liar itu dibongkar karena berlokasi di tanah milik Perum Jasa Tirta, BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.

Pemerintah daerah menyebut Kawasan itu akan dinormalisasi dan dibangun fasilitas oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat. 

“Setelah penertiban akan melaksanakan normalisasi dari Perum Jasa Tirta, dari SDA Jawa Barat juga sama akan dilakukan pembangunan, kita juga dari pemerintah daerah juga sama,” kata Ganda menjelaskan, dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, pembongkaran itu disayangkan oleh penduduk sekitar.

Diketahui, bangunan-bangunan yang digusur digunakan warga untuk tempat tinggal hingga usaha kecil-kecilan.

Salah satu protes itu diungkapkan oleh Irwansyah yang sehari-hari mencari nafkah lewat warung kopi.

Ia merasa dikhianati oleh sosok pemimpin yang dulu ia pilih.

Baca juga: Dengar Cara Mak Rasi Bertahan Hidup, Tangis Dedi Mulyadi Nyaris Pecah, Langsung Beri Nafkah

JAM MASUK SEKOLAH - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tegaskan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB, bukan 06.00 seperti isu yang ramai beredar.
JAM MASUK SEKOLAH - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tegaskan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB, bukan 06.00 seperti isu yang ramai beredar. (Kompas.com)

“Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000–Rp2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah,” kata Irwansyah dengan nada getir.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved