Berita Viral

Dokter Ungkap Hasil Autopsi Kematian Juliana Marins, Bukan Karena Hipotermia

Penyebab kematian Juliana Marins (27) yang meninggal di Gunung Rinjani akhirnya terjawab.

Editor: Taufiq Rochman
Kolase Basarnas dan Instagram
PENDAKI BRASIL TEWAS - Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins (27), yang tewas saat mendaki di Gunung Rinjani. Juliana Marins, yang tewas terjatuh mendaki Gunung Rinjani, berhasil diangkat dari jurang kedalaman 600 meter, Rabu (25/6/2025). 

Luka tersebut menyebabkan patah tulang, kerusakan organ dalam, dan pendarahan hebat. 

“Untuk sementara ya, itu adalah kekerasan tumpul yang menyebabkan patah tulang dan kerusakan organ dalam serta pendarahan,” tegasnya. 

Dokter Ida Bagus menjelaskan, seandainya seseorang meninggal karena hipotermia, maka proses meninggalnya tidak bisa berlangsung cepat. 

“Kalau seandainya hipotermia itu memang memerlukan waktu yang lama sampai orang itu meninggal ya, karena di otak kita ada yang mengatur suhu tubuh,” jelasnya. 

Namun, pada jenazah Juliana tidak ditemukan tanda-tanda fisik yang biasa muncul pada kasus hipotermia.

Luka-luka khas akibat suhu ekstrem, seperti pada ujung jari yang berubah warna menjadi kehitaman, tidak ditemukan. 

“Mungkin saya dapat jelaskan bahwa untuk hipotermia, tanda-tanda adanya hipotermia itu luka-luka yang ditimbulkan tidak ada."

"Jadi lukanya berwarna kehitaman, ini tidak ditemukan berarti bisa kita katakan bahwa tidak ada hipotermia ya,” tambahnya. 

Kondisi Juliana Marins Disebut Tak Memungkinkan untuk Hidup

Terungkap kondisi terakhir Juliana Marins (27), pendaki asal Brasil yang meninggal dunia setelah terjatuh di jurang Gunung Rinjani kedalaman 600 meter.

Agam, pemandu Gunung Rinjani yang ikut melakukan evakuasi terhadap Juliana mengungkapkan kondisi wanita berusia 27 tahun tersebut.

Dalam keterangannya, Agam menyebut jika Juliana tak memungkinkan untuk hidup di jurang dengan kedalaman 600 meter gunung yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut karena kondisi Juliana Marins yang sangat memprihatinkan usai terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani.

"Kondisi korban juga parah banget, patah-patah," kata Agam saat live Instagram.

Keadaan luka yang dialami menurut Agam tidak memungkinkan Juliana bisa bertahan hidup.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved