Berita Viral

Tangis Sasniatun Rindukan Suaminya yang Tewas Ditembak TNI, Minta Pelaku Dihukum Mati: Keadilan

Sasniatun kini hanya bisa memandangi foto sang suami yang telah meninggal dunia saat bertugas menggerebek judi sabung ayam di Lampung.

Editor: Mardianita Olga
Sripoku.com/Syahrul Hidayat dan TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan
TNI TEMBAK POLISI - Kasus TNI tembak polisi di Way Kanan, Lampung, masih bergulir. Dalam sidang keempat terdakwa Kopda Bazarsah (kiri), Senin (30/6/2025), keluarga menangis sambil membawa foto ketiga korban yang merupakan anggota Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin. 

"Jika suami berangkat kerja, suami pamit pak. Selalu meminta doakan agar selamat saat bekerja," katanya. 

Sasniatun kini hanya bisa mengenang pesan suaminya sebelum kejadian, di mana almarhum AKP (anumerta) Lusiyanto sempat meminta Sasniatun masak banyak untuk teman-temannya dan anggota karena hendak berbuka puasa di rumah.

"Itu pak terakhir kali suami saya minta, agar saya memaksa lebih banyak untuk suami berbuka bersama teman-temannya dan anggota di rumah, " tutupnya menitihkan Air mata.

Di tempat yang sama, Istri Petrus Apriyanto, Melda mengatakan, hingga saat ini hatinya masih terluka akibat peristiwa ini.

"Saya meminta keadilan di sini, pelaku sudah membunuh tiga orang polisi, termasuk suami saya," kata Melda yang mempunyai anak kecil ini. 

Lanjut Melda, dirinya menginginkan agar pelaku dihukum sampai mati," hukuman mati yang saya ingin untuk para pelaku," ungkap Melda menitihkan air mata sambil melihat foto suaminya. 

Sedangkan, Ibu M Ghalib Surya Ganta, Suryalina mengatakan semua pelaku ini sudah melakukan perbuatan tercela.

Baca juga: Janji Diluluskan, Oknum TNI Minta Rp100 Juta ke Orangtua Casis, Komandan Siap Beri Efek Jera

Para keluarga membawa foto tiga polisi yang mati ditembak TNI saat bertugas menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).
Para keluarga membawa foto tiga polisi yang mati ditembak TNI saat bertugas menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, dalam sidang keempat terdakwa Kopda Bazarsah, di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (30/6/2025). (Sripoku.com/Andyka Wiyaja)

"Ghalib merupakan tulang punggung keluarga, bapaknya sudah tidak ada lagi, jadi Ghalib lah harapan saya," kata Suryalina. 

Suryalina berharap agar pelaku dapat hukum setimpal dengan perbuatannya.

Selain itu, di sidang sebelumnya, Senin (23/6/2025), keluarga juga hadir.

Kala itu Oditur militer I-05 Palembang menunjukkan barang-barang milik ketiga korban.

Oditur menunjukkan barang-barang milik korban berupa pakaian saat di penghujung sidang pemeriksaan 14 orang saksi perkara penembakan dengan terdakwa Kopda Bazarsah.

Selain pakaian, Oditur juga menunjukkan senjata api laras panjang jenis ss1 yang sudah dikanibalkan dengan jenis FNC yang dibawa dan digunakan terdakwa ketika peristiwa berdarah tersebut.

"Benar ya ini terdakwa dan saksi senjata yang digunakan ," ujar Ketua Majelis Hakim Pengadilan Militer I-04 Palembang Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto.

Kemudian terdakwa Bazarsah dan saksi mengangguk dan membenarkan.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved