Berita Viral
Sosok AKBP Muhammad Aldy, Sering Lolos dari Maut Selama 19 Tahun Bertugas, Dijuluki ‘Kucing 9 Nyawa’
Selama bertugas menjadi Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy kerap menghadapi maut.
TRIBUNMADURA.COM - Bertugas sebagai polisi yang kerap menghadapi tindak kriminal tentu tak mudah.
Selama bertugas, seorang polisi tentu kerap mendapat ancaman hingga berujung kekerasan.
Hal itu tentu pernah dialami oleh AKBP Muhammad Aldy Sulaiman sebagai Kepala Polres Gowa, Sulawesi Selatan.
Kekerasan yang dia terima selama 19 tahun bertugas sering kali membahayakan nyawanya.
Namun Aldy sering kali lolos dari maut hingga mendapat julukan khusus.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Baca juga: Ratusan Pemuda Diduga akan Ganggu Pengesahan PSHT Diamankan Polisi, Nangis Dipertemukan Orang Tuanya
AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, pada tahun 1985, lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2006.
Ia pertama kali bertugas sebagai perwira di Provinsi Bengkulu, di mana ia menjabat beberapa posisi strategis di bagian reserse dan kriminal (Reskrim).
Tugas tersebut menuntutnya untuk memimpin tim dalam mengungkap berbagai kasus kejahatan.
Mengungkap kasus kejahatan bukanlah hal yang mudah.
Aldy Sulaiman pernah dikeroyok oleh puluhan orang saat hendak menangkap pelaku kejahatan pada 2007.
"Saya pernah dikeroyok oleh kurang lebih 30 orang, saat itu keluarga tersangka memukul kentongan dan meneriaki kami maling, dan saat itulah kami dikepung oleh massa," ungkapnya saat ditemui Kompas.com di rumah jabatannya, Jalan Syamsuddin Tunru, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, pada Senin (30/6/2025).
Baca juga: Polisi di Pamekasan bakal Tindak Tegas jika Bandel Main Layangan di Jalan Raya dan Area Sutet
Meski bisa meloloskan diri dari kepungan massa, Aldy memilih untuk mengutamakan keselamatan anggotanya.
"Sebenarnya waktu itu saya bisa meloloskan diri dari kepungan massa, tapi prinsip hidup saya adalah biarlah saya yang paling berisiko. Jadi, saya perintahkan seluruh anggota untuk menyelamatkan diri karena yang saya pikirkan adalah keselamatan anak dan istri anggota saya," jelasnya.
Aldy Sulaiman berhasil keluar dari kepungan massa meski mengalami luka lebam di sekujur tubuh, termasuk pukulan pipa besi di kepala.
Pada 2008, ia kembali mengalami perlawanan dari keluarga pelaku kriminal dan menderita luka bacokan yang masih meninggalkan bekas di lengan kirinya.
"Tahun 2007 saya kena bacok saat menangkap pelaku kriminal. Parangnya saya tangkis pakai tangan kiri, kalau tidak mungkin kepala saya yang kena bacok," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa semua kejadian tersebut sebenarnya bisa dihindari jika ia menggunakan senjata api.
Namun, Aldy memilih untuk tidak melakukannya demi menghindari korban di kalangan warga sipil.
"Sebenarnya kami bisa bertindak tegas karena masing-masing anggota memegang senjata api, tapi itu kami tidak lakukan, yang kami hadapi adalah warga sipil yang butuh diayomi," tambahnya.
Ia pernah tenggelam dan terbawa arus deras saat mengungkap kasus ilegal logging di Bengkulu.
"Pelaku ilegal logging ini menghanyutkan kayu gelondongan melalui sungai ke muara, dan saat kami mengejar kapalnya, kapal kami terbalik dan tenggelam di tengah laut," ceritanya.
Setelah beberapa tahun bertugas di Polda Bengkulu, pada tahun 2010, Aldy pindah ke Polda Jawa Timur dan kembali menjabat di bagian Reskrim.
Di sana, ia nyaris kehilangan nyawa akibat tertembak oleh pelaku perampokan pada tahun 2016.
"Saya tahu pelaku ini memegang senjata api dan kenapa saya yang pertama masuk dobrak pintu karena saya tahu risikonya dan tidak mau anggota saya yang alami," ujarnya.
Tragedi tersebut mengubah hidupnya, mendekatkannya kepada Tuhan.
"Saat itu saya nyaris kehilangan nyawa, peluru bersarang di tengah hidung saya, dan seluruh tim medis memprediksi saya tidak tertolong. Saya berpikir bahwa ini mungkin teguran dari Tuhan agar saya lebih mendekatkan diri kepada-Nya," ungkapnya.
Baca juga: Marak Penyakit Flu di Pamekasan, Polisi Ikut Divaksinasi Influenza Agar Tak Terpapar
Aldy Sulaiman juga pernah terlibat baku tembak saat mengejar pelaku penipuan yang berlindung di kelompok kriminal bersenjata di Papua.
"Kami dibackup oleh Satuan Tugas (Satgas) Anti Separatis Papua, dan alhamdulillah pelaku berhasil kami amankan meski harus diwarnai baku tembak," katanya.
Saat ini, Aldy Sulaiman menjabat sebagai Kapolres Gowa, Sulawesi Selatan, di mana ia menerapkan sistem transparansi dan mendorong penyidik untuk mempercepat penyelesaian kasus.
Dalam waktu sebulan bertugas, ia berhasil membawa Polres Gowa dari peringkat 16 penunggakan kasus menjadi peringkat 2.
"Setelah saya cek, ternyata ada lebih dari 2000 tunggakan kasus laporan masyarakat yang belum diselesaikan. Setelah saya tambah petugas penyidikan, alhamdulillah tunggakan kasus tersebut bisa diminimalisir," kata Aldy.
Namun, menjabat sebagai Kapolres Gowa tidak membuatnya terhindar dari musibah.
Pada Senin (19/5/2025), saat memimpin penggerebekan tambang ilegal, mobil dinasnya ditabrak oleh pengemudi minibus yang ugal-ugalan.
"Alhamdulillah semuanya selamat karena kami menggunakan sabuk pengaman," ujarnya.
AKBP Muhammad Aldy Sulaiman berpesan kepada seluruh petugas kepolisian agar selalu mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
"Pengabdian kepada masyarakat adalah hal yang utama sebagai anggota kepolisian," tutupnya.
Sementara polisi yang bertugas di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, juga nyaris terluka.
Saat mengawal jalur one way di hari libur panjang, dia ditabrak oleh sopir mobil mewah.
Polisi tersebut merupakan perwira berpangkat Ipda berinisial R.
Dari video viral, pengemudi tampak membentak dan mengaku sebagai orang penting di lembaga pemerintahan.
Baca juga: Jan Hwa Diana dan Suaminya Ditahan, Armuji: Jadi Pengusaha Jangan Arogan
Ipda R saat itu tengah mengatur lalu lintas di titik pemberlakuan sistem one way.
Namun tiba-tiba saja pengendara mobil itu memaksa untuk menerobos one way yang sedang diberlakukan.
"Saya lagi bertugas saat sistem one way diberlakukan, pengendara itu nerobos maksa, padahal sudah ada pembatas jalan atau water barrier,” kata Ipda R dikutip Tribunnews.com, Senin (29/6/2025).
Kepada Ipda R, pengendara mobil SUV berwarna hitam itu mengaku sebagai orang penting dari anggota lembaga pemerintah.
Padahal saat itu Ipda R meminta pengendara itu untuk putar balik.
Namun, ia tetap memaksa melintas ke arah Puncak, meskipun saat itu arus lalu lintas sedang dialihkan satu arah ke bawah.
Menurut Ipda R, di dalam kendaraan tersebut terlihat beberapa anggota keluarga sang pengemudi.

Baca juga: Linmas Arogan Diduga Siksa Anak di Shelter, Mata Dibalsem Ditampar lalu Disuruh Merangkak di Paving
Sang pengendara bahkan membentak dan menunjuk-nunjuk petugas.
Kemudian saat dirinya sedang berdiri di depan mobil untuk menghalau, pengendara itu justru menginjak gas dan menabraknya.
"Saya sudah bilang sedang diberlakukan one way, saya arahkan untuk putar balik, tapi dia tetap memaksa, ngebentak, nunjuk-nunjuk dan sampai nabrak saya,” jelasnya.
“Posisi saya sudah di depan mobil, tapi dia tetap ngegas sampai saya ketabrak. Kaki saya yang kena,” tambahnya.
Tak hanya menabrak, pengemudi mobil tersebut juga bersikap agresif dan kasar, bahkan membentak serta menunjuk-nunjuk petugas meski telah diingatkan tentang pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
“Dia nunjuk-nunjuk saya dan marah-marah. Saya sudah teriak dan bilang jangan ngeyel, ini sedang one way. Tapi dia tetap maksa mau putar balik di situ,” ungkap Ipda R.
Setelah melakukan pelanggaran dan terlibat adu mulut dengan petugas, pengemudi akhirnya bersedia memutar balik.
Insiden ini sempat menjadi tontonan warga dan menyebabkan kemacetan sementara di lokasi.
“Setelah maksa dan akhirnya tahu enggak bisa lanjut, dia baru muter balik,” katanya.
Ipda R menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, terutama saat rekayasa lalu lintas seperti one way sedang diberlakukan.
“Harusnya dia patuhi aturan, apalagi ini sedang one way dan udah tau ada petugas di lapangan,” pungkasnya.
Sementara itu, KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto menyayangkan sikap arogan sang pengendara.
Ia pun kini sedang menyelidiki identitas pengendara itu karena dinilai membahayakan petugas dan pengendara lain.
Bahkan pengendara mobil itu terancam diproses hukum pidana.
"Karena berpotensi menabrak petugas, maka kami sedang memproses untuk penyelidikan kecelakaan lalu lintas, kami memproses di unit gakkum," jelasnya.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
Viral Mau ‘Rampok Uang Negara’, Kekayaan Anggota DPRD Ini Bertahun-tahun Minus, Nasib Kini Dipecat |
![]() |
---|
Wahyudin Cengengesan Bareng Selingkuhan Mau Rampok Uang Negara, Saat Minta Maaf Genggam Tangan Istri |
![]() |
---|
Wanita Tak Sadar Diajak 2 Sosok Misterius sampai Tercebur ke Sumur 12 Meter, Selamat Berkat HP |
![]() |
---|
Sudah Diusir dari Rumah, Istri Malah Dibacok Suami Usai Minta Cerai, Polisi: Tak Berniat Bunuh |
![]() |
---|
SMA Gibran di Australia Ternyata Cuma Tempat Bimbel? Dokter Tifa Yakin Wapres Tak Punya Ijazah SMA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.