Berita Terkini

Pak RT Kuak Fakta Lain Kasus Mas Pelayaran Maki Kurir Shopee Food, Sebut Telat 3 Jam: Bukan 5 Menit

Fakta mengejutkan  disampaikan oleh Pak RT soal kasus kurir Shopee Food dimaki-maki Mas Pelayaran.

Editor: Januar
Kolase TIkTok @garenalvin, Tribun Joga/Yuwantoro Winduajie
VIRAL MAS PELAYARAN - Cerita Pak RT soal keributan antara pembeli minuman 'Mas Pelayaran' dan driver online rupanya berbeda dengan narasi yang viral di media sosial. 

TRIBUNMADURA.COM- Fakta mengejutkan  disampaikan oleh Pak RT soal kasus kurir Shopee Food dimaki-maki Mas Pelayaran.

Menurutnya, keterlambatan itu bukan 5 menit, melainkan berjam-jam.

Dilansir dari TribunBogor, cerita Pak RT soal keributan antara pembeli minuman 'Mas Pelayaran' dan driver online rupanya berbeda dengan narasi yang viral di media sosial.

Dalam narasi viral di media sosial disebutkan bahwa pria 'Mas Pelayaran' yang berinisial TSW ini ngamuk ke driver ojol wanita karena pesanannya terlambat datang 5 menit.

Namun menurut Pak RT tempat tinggal TSW, datangnya pesanan minuman itu bukan terlambat 5 menit, tapi berjam-jam.

Hal ini diungkap Ketua RT lingkungan tempat tinggal TSW, Nur Salim.

Nur Salim membenarkan jika perselisihan disebabkan karena waktu pengantaran yang cukup lama.

Menurutnya, T memesan kopi pada pukul 18.00 WIB dan pesanan sampai pukul 21.30 WIB.

“Sampainya setengah 10 (malam). Bilangnya ordernya jam 6 (sore),” kata Nur Salim, Sabtu (5/7/2025) dikutip dari Tribun Jogja.

Ia mengaku sempat melihat momen saat pesanan kopi tersebut tiba.


Namun tidak menyaksikan langsung perselisihan itu karena harus menghadiri sebuah acara di luar kampung.

Menurut Nur Salim, T bukan orang yang bekerja di pelayaran.

Selama ini T bekerja di Kalimantan, dan sedang pulang kampung ke Yogyakarta untuk menjemput orang tuanya yang baru tiba dari ibadah haji.

Rumah 'Mas Pelayaran' Digeruduk

Rekaman video insiden itu kemudian beredar luas di berbagai platform media sosial. 

Kemudian pada Jumat (4/7/2025) hingga Sabtu (5/7/2025) dini hari, ratusan pengemudi online dan ojek online mendatangi kediaman pelanggan itu sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan mereka. 

Namun, aksi solidaritas itu tidak sepenuhnya berjalan kondusif. Kericuhan pun pecah. 

Sejumlah fasilitas warga ikut terdampak serta satu unit mobil patroli milik Polsek Godean yang digulingkan massa aksi.

Menurut Nur Salim, peristiwa penggerudukan tersebut berdampak pada kondisi psikis keluarganya.

Gangguan juga dirasakan warga sekitar, terutama para lansia dan anak-anak, yang turut merasakan kekhawatiran akibat kerumunan massa.

“(Orang tua T) masih syok. Masih kaget. Yang bapaknya masih agak meriang pulang kemarin belum istirahat,” ujar dia.

Dia melanjutkan, sejumlah fasilitas di rumah keluarga T juga mengalami kerusakan.

“CCTV, AC, itu rusak. Beberapa sepatu hilang. Sama pot-pot bunga juga,” kata Nur Salim.

Namun sejauh ini, menurutnya, pihak keluarga belum melaporkan kerusakan tersebut ke pihak kepolisian.

Nur Salim menyampaikan bahwa pihak keluarga T berharap penyelesaian persoalan ini bisa ditempuh secara kekeluargaan. Terlebih kini T telah dilaporkan ke kepolisian.

 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved