Berita Viral

Padahal Guru Ngaji, Budianto Tak Percaya Temannya Kini Terlibat Bisnis Uang Palsu, Cetak Rp2 M

Budianto tak percaya Ambo Ala yang dikenalnya sejak remaja kini terlibat bisnis uang palsu, disebut-sebut hingga miliaran rupiah.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.co/Abdul Haq Yahya Maulana
KASUS UANG PALSU - Guru ngaji bernama Ambo Ala merupakan salah satu tersangka kasus uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin Makassar. Budianto yang menjadi saksi lantas masih tak percaya kawannya sejak remaja itu melakukan tindak kriminal, Rabu (9/7/2025). 

Andi Ibrahim lantas bercerita sempat memproduksi uang palsu Rp40 juta namun berkahir dihanguskan karena berkualitas buruk.

"Hasilnya belum bagus. (Uang Rp 40 juta itu) Saya bakar," ujarnya,dikutip dari Tribun-Timur.com, Minggu (22/6/2025).

Kemudian, Andi Ibrahim meminta Syahruna untuk memproduksi uang palsu lagi dengan kualitas yang lebih baik. 

Pada produksi kedua dan ketiga, Syahruna berhasil mencetak uang palsu masing-masing senilai Rp150 juta dan Rp450 juta. Maka totalnya Rp600 juta.

Andi Ibrahim mengaku uang palsu Rp600 juta tersebut dipesan oleh Hendra. 

Uang palsu tersebut dipesan oleh Hendra rencananya untuk ditukarkan dengan uang reject dari bank. 

Saat itulah jaksa menanyakan kepada saksi soal sosok pria bernama Hendra tersebut.

"Saya tidak tahu uang (palsu) itu mau diapakan, dia bilang ada relasi di perbankan," katanya

Diakui Andi Ibrahim, uang palsu Rp600 juta itu rencananya dibeli oleh Hendra.

Uang palsu tersebut dipesan oleh Hendra rencananya untuk ditukarkan dengan uang reject dari bank.

Dr Andi Ibrahim kini ditangkap polisi karena kasus pembuatan uang palsu, pabriknya di kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM). 
Dr Andi Ibrahim kini ditangkap polisi karena kasus pembuatan uang palsu, pabriknya di kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM).  (KOLASE Tribun Timur - Tribunnews)

Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Penangkapan 3 Pengedar Uang Palsu di Sumenep

Namun kata Andi Ibrahim, Hendra hilang kabar setelah dirinya memproduksi uang palsu Rp600 juta. 

Andi Ibrahim tidak bisa menghubungi Hendra lantaran nomor teleponnya diblokir.

"Sebelum dia (Hendra) blokir saya, dia bilang nanti saya ambil bulan Desember 2024. Saya tidak yakin, tapi dia bilang ada sahabatnya Mubin Nasir akan ambilkan (uang palsu untuk) dia," beber Andi Ibrahim.

Terungkap juga fakta bahwa uang palsu Rp150 juta pecahan 100 ribu diberikan kepada Mubin. 

Andi Ibrahim mengaku memberikan uang palsu tersebut lantaran Mubin butuh uang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved