Berita Terkini Surabaya
Sosok Gigih Novita Salamun, Anak Sopir 8 Kali Gagal Tes Bintara, Kini Lulus dari AAL Jadi Perwira
Perjuangan tak kenal lelah Gigih Novita Salamun mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI berbuah manis.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Faiq nuraini
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Perjuangan tak kenal lelah Gigih Novita Salamun mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI berbuah manis.
Tidak ada dalam benak Gigih Novita Salamun, anak seorang sopir rental mobil asal Sedati, Sidoarjo, Jatim, lulus jadi perwira dari pendidikan Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro Surabaya.
Bukan dari keluarga TNI dan hanya keluarga sederhana.
Ibunya Mariyatun juga ibu rumah tangga biasa.
Sementara dua kakak perempuannya sudah lebih dulu berumah tangga seperti pada umumnya perempuan di kampung.
Namun Gigih mampu menunjukkan kepada siapa pun bahwa anak sopir bisa menjadi Taruna AAL dan kini lulus jadi perwira.
Sebuah capaian yang luar biasa.
Untuk bisa lolos menjadi Taruna AAL saja butuh perjuangan yang luar biasa.
Tidak hanya memenuhi syarat akademik dengan mensyaratkan nilai tertentu, tapi juga fisik dan mental yang teruji.
Usai lulus dari SMA Hangtuah 2, Gigih makin kuat untuk menjadi sosok tentara wanita.
Dengan tinggi badan di atas rata-rata, cewek kelahiran 20 November 2000 ini bertekad ingin menjadi tentara.
Orang tua Gigih yang mengetahui putrinya punya cita-cita itu terus mendukung.
Gigih sendiri memahami bahwa untuk menjadi tentara itu butuh perjuangan keras dan panjang menyerah.
Begitu lulus SMA pada 2019, Gigih langsung mencoba mendaftar ke calon Bintara. Bukan perwira.
Namun kesempatan pertama itu gagal. Dia tak lolos.
Sesuai namanya, dia tetap gigih.
Tidak menyerah dan terus berusaha.
Gagal di kesempatan pertama dijadikan cambuk dan penyemangat untuk makin giat berlatih dan menyiapkan diri.
Karena menyadari dari keluarga biasa, Gigih hanya bisa berlatih sendiri.
Dia tidak ikut les atau bimbel masuk angkatan.
"Saya hanya berlatih mandiri. Tidak ikut les sama sekali," kenangnya.
Tahun berikutnya hingga tahun ketiga, Gigih kembali berjuang untuk kesempatan berikutnya.
Namun lagi-lagi gagal.
Bukan patah arang.
Gigih meningkatkan porsi latihan dan kemampuan akademiknya.
Terhitung delapan kali Gigih mencoba mengejar impiannya jadi tentara lewat Bintara.
Tapi gagal. Semua matra bahkan di ikuti mendaftar.
Mulai dari matra laut atau TNI AL, matra darat TNI AD, hingga mantra udara TNI AU.
Tapi Gigih lebih senang jika lolos matra laut karena dekat rumah.
Namun dia akan menerima di matra apa pun jika yang tebaik untuk dirinya.
Kesempatan kesembilan justru dia malah melompat impiannya jadi perwira. Bukan bintara lagi.
Ada secercah optimistis karena tahun ketiga itu dirinya merasa sangat siap.
Baik fisik, mental, dan kemampuan akademik.
"Delapan kali gagal Bintara tapi sekali lulus Taruna," kenang Gigih saat momen wisuda AAL, Kamis (10/7/2025).
Bahkan di luar ekspektasinya, dari ratusan pendaftar perempuan hanya ada tiga siswi yang dinyatakan lolos.
Gigih merasa mendapat anugerah.
Buah hasil kerja keras dan perjuangan tak kenal lelahnya berbuah hasil manis.
Dia menuturkan bertengger di rangking satu. Surabaya diambil tiga termasuk dirinya.
"Padahal saya sudah pasrah. Fokus, kerja keras, komitmen, dan doa kedua orang tua," dia membocorkan rahasianya hingga bisa masuk AAL tiga tahun lalu.
Awalnya dia mengaku sempat minder saat mendaftar AAL.
Tapi dia tahu persis untuk bisa menembus menjadi taruna AAL tidak melihat latar belakang keluarga.
Tapi kemampuan dan kapabilitas pendaftar sehingga lolos tes.
Untuk mendaftar hingga tes pun gratis.
Tidak ada faktor lain yang menentukan kelulusan masuk taruna AAL selain kemampuan diri pendaftar. Lulus semua tahapan tes.
"Saya hanya ingin buktikan meski anak sopir rental bisa lolos Taruna AAL dan jadi perwira AAL sekarang," ucap Gigih yang kini menjari perwira korps Pelaut.
Dia mengaku merasakan momen kebanggaan saat mendapat ucapan langsung dari Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali.
Nama Gigih dipanggil dan mendapat ucapan dari petinggi TNI AL itu hingga Gubernur AAL.
Saat ditemui usai wisuda, Kasal Muhammad Ali menuturkan bahwa rekrutmen masuk Taruna AAL terbuka untuk siapa pun.
Tidak memandang latar belakang keluarga, suku, maupun agama.
"Dari keluarga TNI atau bukan. Golongan kaya miskin atau suku apa pun, kesempatannya sama."
"Asal lulus tes di daerah dan di pusat (Magelang). Dan Tidak dipungut biaya apa pun," kata Ali.
Alvi Pelaku Mutilasi Pacar Diumpat Warga saat Rekonstuksi, Polisi Ungkap Fakta Mengerikan |
![]() |
---|
Garis Polisi Masih Terpasang, Warga Sekitar TKP Mutilasi Merasa Ngeri: Kalau Bisa Secepatnya Selesai |
![]() |
---|
Kebakaran Rumah, Warga Pamekasan Tewas saat Coba Selamatkan Diri |
![]() |
---|
PANTAUAN Terkini DPRD Surabaya, Personel TNI Siaga di Lokasi |
![]() |
---|
POTRET Terkini Ruang Kerja Wagub Jatim di Grahadi, Emil: Prihatin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.