Berita Terkini Surabaya

Tangis Pengacara Jan Hwa Diana Disoraki Massa di PN Surabaya: Saya hanya Menjalankan Tugas

Elok Dwi Kadja berdiri mematung di depan pos satpam Pengadilan Negeri Surabaya. Dia menangis tersedu-sedu.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
DIKEPUNG USAI SIDANG - Elok Dwi Kadja, pengacara Diana, menangis di depan pos satpam Pengadilan Negeri Surabaya setelah diteriaki dan dicecar massa usai persidangan, Rabu (6/8). Ia mengaku hanya menjalankan tugas profesi sebagai advokat. 

Roda mobil pikap yang dipakai Paul dirusak, begitu pula mobil sedan yang digunakan rekannya, Yanto.

Pikap yang digunakan Paul bukanlah mobil miliknya sendiri.

Kendaraan tersebut disewa Paul dari Hironimus Tuqu.

Karena itulah, Hironimus turut hadir sebagai saksi dalam persidangan.

Namun suasana berubah saat Elok berdiri dan memohon kepada majelis hakim agar kliennya diberi kesempatan bersalaman dengan Paul dan Hironimus sebagai bentuk permintaan maaf.

Permintaan itu justru memancing reaksi dari sejumlah pengunjung sidang.

Beberapa langsung menyoraki.

Situasi tegang pun berpindah di luar sidang.

Banyak massa yang menyebut ada video Diana pernah mengumpat orang timur.

Ucapan pengusaha onderdil itu dianggap menyinggung dan menyakiti perasaan orang timur.

Begitu sidang usai, saat Diana, suaminya dan Elok keluar langsung diserbu massa. 

Sepanjang berjalan dari ruang sidang hingga menuju bus tahanan diikuti massa.

Ketegangan pecah di pos satpam.

Kali ini, Elok yang jadi sasaran.

Ia diteriaki, dituding, dan dikejar pertanyaan.

Di tengah tekanan itu, Elok tak kuasa menahan tangis.

Setelah itu, ia memilih pergi tanpa banyak bicara.

Saat dikonfirmasi, Elok tak banyak komentar.

"Saya hanya menjalankan tugas dalam profesi sebagai advokat. Tugas saya dilindungi undang-undang," ujarnya singkat.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved