Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Tagihan Listrik Pemkab Sampang Membengkak hingga Wanita Kehilangan Celana Dalam

Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Kamis (7/8/2025).   Dari tagihan listrik Pemkab Sampang membengkak

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Hanggara
PENCURIAN : Tangkapan layar, video hasil CCTV saat pelaku mencuri pakaian dalam wanita Dusun Komarong, Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura. 

Menurutnya, aksi itu baru diketahui pada keesokan paginya, tepatnya (27/7/2025), saat para warga mendapati pakaian mereka hilang atau dalam kondisi rusak.

Atas kejadian tersebut saat ini pihaknya sedang menelusuri identitas pelaku berdasarkan rekaman CCTV.

"Untuk 6 KK yang telah kehilangan pakaian dalam wanita hanya berada di satu Dusun, yakni Dusun Komarong, Desa Rabasen," pungkasnya.
 
 
3. Bocah Kelas 3 SD di Sumenep Dibully Teman: Pipi Memar, Trauma ke Sekolah
 
 
Seorang siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Hidayah Sumenep diduga menjadi korban perundungan (Bullying) oleh teman sekelasnya pada Selasa (5/8/2025) pukul 13.00 WIB.

Korban diketahui berinisial Y itu masih duduk di bangku kelas tiga, dan pelakunya diduga teman sekelasnya berinisial H.

Akibat peristiwa bullying itu, korban mengalami luka memar di pipi kirinya.

Sehingga, orang tua korban langsung membawa anaknya ke RSUD dr H Moh Anwar Sumenep di Jl Dr Cipto Kecamatan Kota.

"Setelah saya visum, ditemukan memar di bagian pipinya. Anak saya sampai trauma atau merasa takut yang mau masuk ke sekolahnya lagi," tutur Debri, orang tua korban pada TribunMadura.com, Rabu (6/8/2025).

Orang tua dari korban ini mengaku heran terhadap pihak sekolah, sebab kasus ini terjadi di lingkungan sekolah yang beralamat di Jl Siwalan Desa Pangarangan Kecamatan Kota.

"Pihak sekolah ini gimana, kok tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku yang melakukan bullying terhadap anak saya. Seharusnya, pelakunya itu dipanggil begitu juga dengan orang tuanya," kesalnya.

Sebagai orang tua, dirinya menyayangkan tindakan bullying tersebut.

Karena dari pihak sekolah tidak memberikan respon tindakan apapun terhadap pelaku.

"Karena sejak kemarin atau setelah kejadian perundungan ini tidak ada iktikad baik," sebutnya.

Terpisah, Kepala SDIT Al Hidayah Sumenep Ustadz Afil saat dikonfirmasi menampik bahwa kasus bullying di lingkungan sekolahnya tersebut dibiarkan.

Sebab, pihaknya mengaku bahwa pihaknya memiliki prosedur penanganan sendiri.

"Kami dari pihak sekolah melaksanakan (penanganan) sesuai prosedur yang berlaku di sekolah," singkatnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved