Berita Terkini Bangkalan

Dukung Penegakan Hukum Perkara Dugaan Kekerasan, Tim Investigasi UTM Datangi Polres Bangkalan

Kehadiran Rektor UTM, Prof Dr Safi’, SH, MH bersama Tim Investigasi Terpadu ke Polres Bangkalan, Selasa (19/8), mempertegas tak ada ruang bagi pelaku

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Humas dan Kerjasama UTM
GERBANG PERADABAN - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tidak memberikan sejengkal ruang terhadap aksi kekerasan dan perundungan di lingkungan kampus. Tim Investigasi Terpadu UTM  memberikan dukungan penuh kepada pihak kepolisian dalam upaya penegakan hukum atas perkara kekerasan dan perundungan terhadap seorang mahasiswa baru pada masa PKKMB. 

“Kami akan menegakkan sanksi kode etik mahasiswa dan tata perilaku kehidupan kampus terhadap pelaku kekerasan yang terlibat dalam kasus ini,” tegas Prof Safi’.

Di satu sisi, lanjutnya, UTM juga menawarkan dan melakukan pendampingan serta perlindungan hukum kepada korban.

Serta Tim gabungan investigasi UTM juga masih membutuhkan keterangan korban yang telah dua kali dipanggil namun masih belum bisa hadir,

“Harapannya besok bisa hadir untuk memberikan keterangan sehingga bisa segera diambil kesimpulan dan ditentukan tindakan/sanksi yang sesuai,” pungkasnya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Surokim Abdus Salam, SSos, MSi mengungkapkan, terbentuknya Tim Investigasi Terpadu sebagai wujud respon bahwa persoalan kekerasan dan perundungan di lingkungan kampus menjadi perhatian dan atensi serius bersama.  

Karena itu, lanjutnya, kedatangan Tim Investigasi Terpadu UTM ke Polres Bangkalan tidak lain adalah untuk memberikan dukungan pihak kepolisian untuk melakukan penegakan hukum pidana.

Di satu sisi, pihak kampus melengkapi dengan melakukan penegakan kode etik.  

“Pada intinya UTM tidak mentolerir tindak kekerasan, perundungan, atau tindakan-tindakan yang jauh dari prinsip akademik, kita ini kan membangun peradaban."

"Tetapi kalau memberi contoh yang tidak baik, kan jadi ironis,” ungkap Surokim kepada Tribun Madura.

Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan Tim Investigasi UTM sejauh ini bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa perkara tindak kekerasan dan perundungan di lingkungan kampus selalu menjadi perhatian dan atensi sangat serius dengan harapan, publik tidak merasa ragu.

“Kami super serius betul karena ini hal penting, kampus harus memberi contoh membangun peradaban yang jauh dari aksi seperti itu."

"Makanya, Pak Rektor membentuk tim investigasi gabungan, agar tidak terulang lagi."

"Peradaban harus dijaga dan dipelihara, jangan sampai budaya masyarakat kampus yang dikembangkan kampus dirusak,” pungkas Surokim. (ADV)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved