TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Tiga kali tidak pernah memperoleh program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Kepala Desa Dibee, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur akhirnya memilih berkirim surat langsung ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Rabu (2/01/2019) siang kemarin, surat resmi itu sudah saya kirim ke presiden," tegas Kepala Desa Dibee Supartin, kepada TribunJatim.com (Tribunmadura.com Netrwork), Kamis (3/01/2019).
Surat bernomor 141/01/413.321/06/2019 dengan kop pemerintahan desa resmi berstempel itu dikirim langsung ditujukan kepada Jokowi.
• Sering Minta Uang ke Sekdesnya, Kepala Desa di Lamongan Kena OTT Pidkor Polres
Isinya menjelaskan, bahwa selama program PTSL yang digulirkan Presiden Jokowi, Kecamatan Kalitengah, khususnya Desa Dibee belum pernah tersentuh.
"Kalau tidak salah sudah tiga kali, tapi desa kami khususnya tidak pernah mendapatkan kuota program tersebut," ujar Supartin.
Bahkan, pihaknya sudah beberapakali menanyakan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN), alasan yang muncul kuota PTSL dikurangi.
Anehnya, ada beberapa desa yang sampai tiga kali atau setiap program PTSL dibuka selalu mendapat jatah.
Mestinya kata Supartin, ada azas pemerataan dalam pelaksanaan program PTSL ini.
• Libur Tahun Baru 2019, Pengunjung Wisata Maharani Zoo dan Goa Lamongan Malah Turun
Pada 2018, pihaknya sudah mengajukan melalui Camat Kalitengan ke BPN, namun kembali jawabannya yang muncul adalah, ada pengurangan dari Kanwil untuk Lamongan.
Dalam surat yang dikirim, ia meminta agar Presiden Jokowi memberikan kebijakan untuk memberikan kuota untuk Desa Dibee Kecamatan Kalitengah.
Menurutnya, berkirim surat ke Presiden RI dinilai wajar, agar Jokowi memberikan perhatian langsung dan bisa memberikan kebijkan terkait apa yang diharapkan warga masyarakat. (Hanif Manshuri)
• RSUD dr Soegiri Lamongan Larang dan Haramkan Dokter Spesialis Cuti Selama Natal dan Tahun Baru