Modal itu, dia belanjakan untuk membeli perlengkapan dapur, tisu khusus decoupage dan perlengkapan lainnya.
• Pavel Smolyachenko Berencana Buat Tato Bergambar Singa di Lengan Kiri usai Resmi Gabung Arema FC
Awalnya, dia hanya memproduksi 10 buah kerajinan saja dengan memblok semua kayu menggunakan cat.
Ternyata, hal itu malah mengurangi nilai seni dari kerajinan itu.
Dia mendapat saran dari pelanggannya agar ada bagian kayu yang warna aslinya dipertahankan.
Kemudian, dia mencoba mempraktikan saran dari pelanggan itu.
• Gabung Arema FC, Robert Lima Guimaraes Mengaku Tak Sabar Bunuh Lini Belakang Lawan
Dia hanya memblok bagian depan saja yang ada lukisan sedangkan di bagian belakang tetap dibiarkan warna asli kayu.
Dia juga menambahi lukisan di ruang-ruang kosong media kerajinan agar terlihat lebih cantik.
"Ternyata ada hasilnya, pesanan mulai banyak berdatangan. Malah saya juga memasok kerajinan decoupage di salah satu pusat oleh-oleh di Bali. Kalau pemasarannya, saya pakai sistem online," katanya.
• Oknum PNS di Malang Mengaku Gunakan Sabu untuk Penambah Semangat Kerja, Setahun Aktif Jadi Pemakai
Saat ini, produksi kerajinan decoupage milik Nina bisa mencapai 100 buah per bulan.
Tetapi, saat musim liburan, produksi kerajinannya bisa meningkat berlipat-lipat.
Saat musim liburan, dia bisa memproduksi sekitar 800 buah kerajinan dalam sebulan.
• Pemkab Banyuwangi Gelar Panggung Kreasi Banyuwangi Culture Everyday untuk Tarik Minat Wisatawan
"Produksi kerajinan itu paling banyak untuk memasok pesanan di pusat oleh-oleh. Selain di Bali, saya juga memasok kerajinan di salah satu tempat wisata di Blitar," ujarnya.
Harga kerajinannya juga terbilang sangat terjangkau. Dia menjual kerajinan itu mulai harga Rp 35.000 sampai Rp 50.000.
"Untuk bahan peralatan dapurnya saya beli di Batu. Sedangkan tisu khusus kerajinan decoupage saya pesan di Bandung," katanya. (sha)
• Orderan Sepi, Sopir Travel di Pasuruan Nyambi Jualan Sabu, Sebulan Bisa Raup Untung Rp 500 Ribu