Berita Blitar

Ditinggal Ibu Jadi TKI ke Singapura, 2 Balita di Blitar Tunggui Bapaknya Mati Tanpa Diketahui Warga

Penulis: Imam Taufiq
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi meninggal dunia

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Di saat warga Dusun Sanan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Rabu (16/1/2019) malam sekitar pukul 19.30 WIB lagi beristirahat, mendadak dikejutkan dengan suara tangis dua balita.

Mereka menangis cukup keras sehingga mengundang kecurigaan warga. Ketika dicek warga, ternyata dua balita yang tak lain kakak beradik itu sepertinya sedang ketakutan.

Sebab, selain rumah kontrakannya, gelap akibat lampunya belum dinyalakan, yang mengejutkan warga, mereka lagi menunggui bapaknya yang terbaring di tempat tidurnya seperti orang tertidur.

Begitu dibangunkan warga, ternyata bapaknya yang diketahui bernama Andre Suyanto (32), sudah tiada dan meninggal dunia.

Akhirnya, malam itu, warga sekampung itu geger karena tersiar kabar ada warga yang mengontrak rumah di kampungnya meninggal dunia mendadak.

Saat meninggal, dia hanya ditunggui oleh dua anaknya yang masih balita, sebelum akhirnya warga mengetahuinya.

Sebanyak 142 Orang di Tuban Meninggal Dunia Karena HIV/AIDS, Lebih 500 Penderita Masih Berkeliaran

13.749 Orang Napi di Jatim Terancam Hak Pilihnya, Lapas Malang Tertinggi dan Disusul 9 Lapas ini

Andre Suyanto yang meninggal dunia meninggalkan dua anaknya, yang masih balita. Yakni, yang perempuan berusia 4 tahun, sedang yang laki-laki berusia 3 tahun. Sementara, ibunya dikabarnya jadi tenaga kerja wanita Indonesia alias TKI ke Singapura.

"Korban saat diketahui warga, ya seperti orang tertidur karena di atas kasur kamarnya. Sementara kedua anaknya, menangis di dekatnya," ungkap Kapolsek Kesamben AKP Lahuri, Kamis (17/1/2018) siang.

Selanjutnya, malam itu juga jenazah korban dibawa ke rumah duka, yang ada di Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar atau berjarak sekitar 5 km dari rumah kontrakkannya tersebut.

Rabu malam sekitar pukul 19.30 WIB, Ny Rukini, pemilik rumah yang dikontrak korban itu melihat rumah yang ditempati korban gelap.

Yang aneh, kedua anak balita korban terdengar menangis terus dan kian kencang. Curiga dengan tangis kedua balita itu, Ny Rukini menyuruh anaknya, Aziz (16), untuk mengeceknya.

Ditelepon Orang Misterius, Belasan Orangtua Siswa SDN 1 Kartoharjo Kota Madiun Jadi Korban Penipuan

Avriellia Shaqqila Kembali Wajib Lapor ke Polda Jatim dan Diperiksa Penyidik Ditreskrimsus

Karena rumahnya gelap, Aziz menyalakan lampunya dan diketahui kedua balita menangis di dalam kamar.

"Saat diketahui itu, kedua balita menangis di dekat bapaknya yang seperti orang tertidur. Bahkan, mereka menangis sambil menggoyang-goyang tubuh bapaknya, seakan-akan mau dibangunkan," paparnya.

Karena kondisi korban yang tak wajar itu, Aziz keluar rumah. Ia memberi tahu ibunya dan memanggil para tetangganya.

Intinya, ia memberi tahu kalau kondisi korban sepertinya tak wajar. Begitu dicek warga, ternyata kondisi tubuh korban sudah mulai kaku.

Halaman
12

Berita Terkini