Berita Sampang

Pemadam Kebakaran Kabupaten Sampang Akui Kewalahan Karena Hanya Punya Empat Unit Armada Saja

Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi Ops Damkar Satpol PP Kabupaten Sampang, Moh Mahtuh Fathorrohman menunjukkan 2 fasilitas armada berjenis truk damkar di Kantor Damkar Jalan Kusuma Bangsa Sampang, Sabtu (16/2/2019).

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Kasi Ops Damkar Satpol PP Kabupaten Sampang, Moh Mahtuh Fathorrohman mengaku kekurangan fasilitas armada dalam operasi pemadaman kebakaran di seluruh wilayah Kabupaten Sampang.

Saat ini Damkar Kabupaten Sampang hanya memiliki empat unit armada, meliputi dua truk damkar dan dua truk tangki.

Dua truk damkar memiliki kapasitas 4000 liter dan 3000 liter, sedangkan truk tangki berkapasitas 3000 liter dan 5000 liter.

Moh Mahtuh Fathorrohman mengatakan armada yang di miliki oleh Damkar Sampang saat ini kurang karena Damkar Sampang perlu membentuk Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK), Sabtu (16/2/2019).

227 Aplikasi Pinjaman Online, 33 Diantaranya Ilegal Bahkan Menagih Sambil Intimidasi

Melihat Proses Manasik Haji, Siswa Asal Denmark ini Rasakan Seru dan Unik

Ikatan Pesantren Indonesia Nyaris Terbelah Karena Pilpres, Ketum IPI: Kita Dukung Presiden yang Sah

Tujuan Damkar membentuk WMK agar mampu mengkondisikan terjadinya kebakaran di pelosok desa.

Terbukti data yang dimiliki oleh Damkar terdapat empat dari 86 kejadian kebakaran selama 2018 tidak tertangani.

Empat wilayah tersebut berada di daerah jauh dari lokasi kantor Damkar sendiri, yang terdiri dari Desa Pangareman Kecamatan Ketapang, Desa Taman Kecamatan Jrengik, Desa Disanah Kecamatan Sreseh, Desa Polreh Kecamatan Karang penang.

"Beberapa tahun ini kita kewalahan pada jarak tempuh, sehingga ketika terjadi kebakaran di pelosok desa, sesampainya di lokasi api sudah menghanguskan rumah warga atau lahan," ujarnya.

Berdasarkan Standart Operasional Prosedur (SOP) Pemadam Kebakaran memiliki waktu 15 menit harus sudah sampai di lokasi.

"Maka dari itu kita perlu membentuk WMK yang membutuhkan penambahan armada dan nantinya kita akan memfokuskan di daerah utara, seperti Kecamatan Sokobenah, Ketapang, Robetal, dan Kedundung," Tambahnya.

Sebelumnya Damkar sudah melakukan pengajuan pengadaan barang kepada pemerintah di tahun 2017 dan 2018 tapi sampai saat ini tidak terpenuhi.

Sehingga pihaknya berharap, di tahun ini pemerintah Kabupaten Sampang mampu memberikan bantuan beberapa fasilitas armada agar Damkar mampu mengkondisikan kebakaran yang terjadi di pelosok desa.

Berita Terkini