Berita Lumajang

Berebut Hati Seorang Janda, 2 Ayah di Lumajang Terlibat Carok, Sampai Dibawa ke Rumah Sakit

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban, mendamaikan dua pria yang terlibat carok, Selasa (5/3/2019).

Diduga lantaran dendam lama yang dipicu soal perempuan, empat orang yang berseteru melakukan duet dengan cara carok. Saling bacok terjadi antara satu orang melawan tiga orang.

Tidak ada korban tewas dalam carok tersebut. Namun empat yang saling bacok itu mengalami luka-luka berat dan satu orang lagi luka ringan.

Peristiwa yang menggemparkan warga itu terjadi di Desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Kamis malam (11/1/2017) lalu.

Empat warga yang terlibat carok, adalah Wahyudi (30), warga Desa Duko, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

Melawan tiga orang, yakni Matsani (35), warga Desa Sumber Nangka dan Ainur Rahman (27) serta Andi (25) juga warga Desa Sumber Nangka, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Sumenep, Madura.

DPRD Sumenep Menyayangkan Keputusan PT Sumekar untuk Kembalikan KMP DBS III ke Dishub

Aremanita Ini Beber Keuntungan Menikahi Sesama Penggila Sepak Bola, Bisa Jadi Teman Diskusi

Carok satu lawan tiga itu juga melibatkan Moh Saleh (37), warga Desa Sumber Nangka yang bertindak sebagai pelerai aksi Carok tidak imbang.

Namun dia akhirnya juga terluka terkena imbas sabetan senjata tajam milik mereka yang terlibat carok.

Kapolres Sumenep AKBP Fadhilah melalui Kasubag Humas AKP Abdul Mukit, menyebutkan, tragedi berdarah diduga karena dendam lama antara kedua belah pihak yang berseteru yang diawali pada tahun 2008 lalu, alias sekitar 10 tahun lalu.

Kala itu, Wahyudi dibacok oleh Ainur Rahman dan Mat Sani. Pada tahun 2010 lalu, gantian Wahyudi balas dendam dan membacok Ainur Rahman.

5 Pemain Madura United Absen Laga Kedua Piala Presiden, Dejan Minta Pemain Pengganti Unjuk Gigi

“Penganiayaan itu berawal atas dugaan Ainur Rahman dan Mat Sani menggoda istri Wahyudi, pada tahun 2008 lalu, dan 2010 serta dendam itu masih terus berlangsung hingga kejadian sekarang ini,” kata Mukit, Jumat (12/1/2017).

Dikatakan, pada carok yang terjadi Kamis itu, sebelumnya Wahyudi berpapasan dengan Ainur Rahman dan Mat Sani berpapasan di Jalan Desa Bilis-bilis.

Karena dendam lama, Ainur Rahman dan Mat Sani yang sudah menaruh dendam lama lalu mengejar Wahyudi. Tidak hanya Ainur Rahman dan Mat Sani yang mengejar Wahyudi, tetapi juga diikuti oleh Andi.

Tepat di jalan setapak Desa Bilis-Bilis itu Wahyudi berhasil dicegat, lalu kemudian duel tak imbang satu lawan tiga.

Baik Wahyudi serta ketiga lawannya sama-sama menghunus senjata tajam jenis celurit dan pedang. Carok tak bisa terhindarkan, mereka saling bacok dan luka-luka tak terhindarkan.

Tunjukkan Fanatisme, Aremanita Asal Tulungagung Ini Jadikan Logo Klub Arema FC sebagai Mas Kawin

“Pada saat carok tak imbang itu terjadi, datanglah Mohammad Saleh, tokok masyarakat warga sekitar datang melerai carok tersebut. Namun juga mengalami luka-luka terkena sabetan senjata tajam, hingga kemudian carok berhenti,” ucap Farid, warga yang turut membantu mengevakuasi korban luka-luka.

Halaman
123

Berita Terkini