Berita Jombang

Bayi Sapi Bermata Tiga di Jombang, Pemilik Tak Mau Jual karena Berharap Ternaknya Bisa Bawa Berkah

Penulis: Sutono
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi sapi bermata tiga milik Slamet Prasetiawan (30) asal Dusun Blimbing, Desa Karangan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu (27/03/19).

TRIBUNMADURA.COM, JOMBANG – Warga Kabupaten Jombang dihebohkan dengan lahirnya anak sapi bermata tiga dan empat lubang hidung milik Slamet Prasetiawan (30) asal Dusun Blimbing, Desa Karangan, Kecamatan Bareng.

Bayi sapi ini lahir sekitar satu pekan lalu dan hingga kini banyak orang yang penasaran datang untuk menyaksikan secara langsung sapi yang lahir tidak normal tersebut.

Sapi milik Slamet ini lahir dengan memiliki 3 mata serta dua hidung, sehingga memiliki 4 lubang hidung.

Perhitungan Surat Suara PAW Kades Gunung Maddah Sampang Ricuh, Saksi Nekad Pecahkan Kotak Suara

Untuk posisi mata, yang berjumlah tiga buah, adalah dua mata berada di tempat normal, sebagaimana sapi yang lain.

Namun satu mata lainnya, berada tepat di atas hidung atau di antara dua mata lainnya.

Mata sapi yang berada di tengah ini juga bisa berkedip layaknya mata sapi pada umumnya.

Bayi sapi ini merupakan anak yang kedua dari indukan yang sama, yang telah dirawat oleh Slamet dengan proses kawin suntik, sejak dua tahun silam.

Penemuan Mayat di Sidoarjo, Seorang Wanita Tewas Bersimbah Darah dengan Pisau Dapur Menancap di Dada

Keanehannya lagi, anak sapi yang lahir dengan berat tubuh sekitar 30 kilogram itu, hingga saat ini belum bisa berdiri tegak.

Kondisi itu membuat sang pemilik harus menggendong bayi sapi ketika hendak disusui induknya.

Slamet mengaku, anak sapi aneh miliknya ini pernah ditawar oleh beberapa orang.

Namun, tidak dilepas karena Slamet memang tidak berminat menjualnya.

Slamet berharap, kelahiran anak sapi yang bisa dibilang abnormal tersebut, bakal membawa berkah baginya.

Pemilu 2019, Polres Pamekasan Gelar FGD Satgas Nusantara, Ali Maschan Moesa dan Saad Ibrahim Hadir

“Saat usia dua hari, ada yang ingin membelinya dengan harga Rp 4 juta," terang Slamet kepada surya.co.id (Grup TribunMadura.com), Rabu (27/03/19).

Karena itu, dia mengaku, tidak menjual sapinya agar bisa dipelihara sendiri.

"Tapi saya tidak saya lepas, karena saya tidak berniat menjualnya. Biar saya rawat sendiri saja,” sambung dia.

Slamet mengaku, tidak punya firasat apapun menjelang kelahiran anak sapi tergolong tak lazim itu.

"Biasa saja, tidak ada firasat atau mimpi. Hanya saja, dengan kelahiran anak sapi aneh saya berharap membawa berkah," tutup Slamet.(uto/sutono)

Pemkot Batu Berlakukan Tiga Sistem Zonasi Pedagang, Atasi PKL yang Makin Menjamur

Berita Terkini