TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) akan membuka program studi (prodi) D4 Perkeretaapian.
Prodi baru ini dibuka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) perkeretapian seiring proses pendirian industri kereta api terbesar di Indonesia yang bakal dibangun di Banyuwangi.
Rektor Poliwangi Son Kuswadi mengatakan, dengan berdirinya industri kereta oleh BUMN PT INKA di Banyuwangi, tentunya membutuhkan SDM di bidang perkeretaapian.
Sebagai lembaga pendidikan negeri, Poliwangi diharapkan bisa menyuplai kebutuhan SDM tersebut.
“Kami telah bertemu Menteri Ristek Dikti Prof M. Natsir dan juga PT INKA. Pak Menteri berharap Poliwangi bisa menjadi kampus yang menghasilkan tenaga ahli perkeretaapian bagi PT INKA. Jadi, kami diberi penugasan oleh Menristek,” katanya.
• Salah Paham Soal Ukuran Alat kelamin, Mertua Nekat Melaporkan Menantunya Sendiri
• Siswi SMP Diperkosa 13 Pria, Pelaku Terima Hukuman Berbeda, Sesali Perbuatan Setelah 3 Tahun Berlalu
Menurut Son Kuswadi, saat ini penyusunan langkah teknis pembukaan prodi tersebut sedang disusun di kementerian.
“Kalau sudah turun dalam waktu dekat, berarti prodi bisa langsung dibuka. Paling lama tahun depan,” jelasnya.
Saat ini Poliwangi telah memiliki jurusan yang menunjang prodi perkeretaapian tersebut seperti jurusan Teknik Mesin, Teknik Sipil dan Teknologi Informasi (TI).
Selain itu, Poliwangi sudah mendapatkan dukungan pendanaan dari APBN.
“Jadi dari sisi SDM, yaitu para ahli permesinan sampai TI, Poliwangi sudah siap membuka prodi perkeretaapian,” tegas Son Kuswadi.
Poliwangi juga telah meneken kerja sama dengan PT INKA pada pekan lalu untuk mengatur penyusunan kurikulum dan pemenuhan kebutuhan pengajar dari INKA.
• Jokowi Ungkap Kisah Hidupnya di Hadapan Anak Muda Banyuwangi, Sempat Tinggal di Hutan Bersama Istri
• Kunjungi Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, AHY dan Pakde Karwo Mendapat Sorban Putih dari KH Zubair
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap, dengan dibukanya prodi perkeretaapian tersebut, kebutuhan SDM untuk industri kereta api bisa dipenuhi dengan baik.
“Kami berharap dari Banyuwangi bakal lahir engineer-engineer andal yang akan meningkatkan daya saing industri kereta api nasional. Apalagi industri kereta api di Banyuwangi ini difokuskan untuk pasar ekspor, jadi akan ikut membawa nama Indonesia ke dunia internasional,” ujarnya.
“Terima kasih kepada Menteri Ristek Dikti Prof Natsir dan Menteri BUMN Bu Rini Soemarno yang memungkinkan adanya pengembangan program studi baru ini,” imbuh Anas.
PT INKA sendiri saat ini tengah membangun Industri kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia dengan nilai investasi Rp1,6 triliun.
INKA menggandeng Stadler Rail Group dari Swiss, salah satu produsen kereta terbesar dunia, yang akan membawa teknologi terbaru kereta api ke Banyuwangi.
INKA bakal merekrut 2000 pekerja lokal di pabrik baru ini. Produk kereta dari Banyuwangi tersebut difokuskan untuk pasar ekspor ke Asia, Australia, dan Afrika.
• Bayi Usia 5 Bulan ini Dibuang Begitu Saja di Saluran Pembuangan Air Dekat RS Mitra Keluarga
• Kasmaran Dengan Pria Selingkuhannya, Wanita Ini Tega Bunuh Suaminya Sendiri Dengan Jamu Oplosan