Pemilu 2019

Dipicu Perampasan Mandat, Bentrokan Warnai Pencoblosan di Sampang, Sajam dan Senjata Api Berdentang

Penulis: Bobby Koloway
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Dipicu Perampasan Mandat, Bentrokan Warnai Pencoblosan di Sampang, Sajam dan Senjata Api Berdentang.

Dipicu Perampasan Mandat, Bentrokan Warnai Pencoblosan di Sampang, Sajam dan Senjata Api Berdentang

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Terjadinya bentrokan di Kabupaten Sampang Madura bersamaan dengan gelaran pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019) dibenarkan Bawaslu Jatim.

Bawaslu Jatim menyatakan telah menerima laporan terjadinya bentrokan di Kabupaten Sampang Madura, bersamaan dengan gelaran pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Alias, kasus bentrokan coblosan di Sampang.

Meski demikian, Bawaslu Jatim menyebut, bahwa kasus tersebut tak ada hubungannya dengan penyelenggara pemilu, melainkan hanya antar peserta pemilu.

"Sepertinya tak ada hubungannya dengan penyelenggara. Sebab, sengketa saksi memang (ranahnya) di peserta," tegas Ketua Bawaslu Jatim, M Amin ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (17/4/2019).

BREAKING NEWS - Menolak Disuruh Celupkan Jari ke Tinta, Pemilih di Kota Blitar Lukai Petugas KPPS

REAL COUNT TPS - Jokowi Menang Telak Atas Prabowo di TPS Tempat Anggota DPR RI Gerindra Nyoblos

REAL COUNT TPS - Di Satu TPS Bangkalan Madura, Jokowi Menang Tipis Selisih 25 Suara dari Prabowo

"Ini lebih ke pidana umum bukan karena petugas TPS atau karena kecurangan penyelenggara. Info yang kami terima sejauh itu," jelas M Amin menambahkan.

Sebelumnya, telah terjadi aksi bentrokan coblosan di Sampang, Rabu (17/4/2019) sekitar pukul 09.45 WIB.

Tepatnya, berada di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.

Bentrokan ini disebabkan adanya dugaan perampasan mandat saksi oleh salah satu saksi calon legislatif (caleg) partai perserta pemilu.

Hal ini menyebabkan bentrok dua kelompok massa, yang di antaranya membawa senjata tajam hingga senapan api.

Akibatnya, seorang korban menderita luka tembak di bagian tangan sebelah kiri.

Kasus ini pun telah ditangani Polres Sampang.

REAL COUNT TPS - Di TPS 008 Jokowi Mencoblos, Prabowo Kalah Dengan Selisih 63 Suara, Ini Rinciannya

REAL COUNT TPS - Jokowi Menang Mutlak Atas Prabowo di TPS Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Nyoblos

REAL COUNT TPS - Prabowo Jadi Favorit Ungguli Jokowi di Empat TPS di Lapas Porong Sidoarjo

Oleh karenanya, Bawaslu Jatim, kata M Amin menyerahkan penyelesaian keputusan tersebut kepada pihak kepolisian.

"Kami menyerahkan ke kepolisian. Sebab, dari pihak penyelenggara juga tak ada niat untuk menghalang-halangi peserta pemilu atau bentuk pelanggaran lain," tegasnya.

"Ini lebih perselisihan antar saksi calon. Sehingga, penyelesaiannya di polisi saja kalau ada unsur pidananya," imbuh M Amin.

Bawaslu Jatim juga mengungkapkan, dalam insiden tersebut pihak penyelenggara tidak ada yang terluka.

"Pihak yang terluka ya dari pihak kelompok itu, kabarnya juga malah ada yang dari luar desa," terangnya.

Pihaknya menyebut proses pelaksanaan pemungutan suara tak terganggu pada umumnya. "Proses pemungutan suara masih berlanjut," pungkas M Amin.

REAL COUNT TPS - Ketat di TPS KH Maruf Amin Mencoblos, Jokowi Vs Prabowo Hanya Selisih Tiga Suara

REAL COUNT TPS - Di TPS Prabowo Mencoblos, Jokowi Hanya Diberi 6 Suara Saja, Ini Hasil Lengkapnya

Untuk diketahui, telah terjadi aksi bentrokan di Sampang, Rabu (17/4/2019) sekitar pukul 09.45 WIB.

Tepatnya, berada di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.

Bentrokan ini disebabkan adanya dugaan perampasan mandat saksi oleh salah satu saksi calon legislatif (caleg) partai perserta pemilu.

Hal ini menyebabkan bentrok dua kelompok massa, yang di antaranya membawa senjata tajam hingga senapan api.

Akibatnya, seorang korban menderita luka tembak di bagian tangan sebelah kiri.

Kasus ini pun telah ditangani Polres Sampang.

Sejauh ini, polisi telah mengamankan barang bukti, berupa enam buah selongsong peluru dan empat buah proyektil peluru. Sementara itu, pelaku masih terus diburu.

Meski Habisi Nyawa Guru Honorer Dimutilasi Satu Pelaku Akui Tak Kenal Korban, Bahkan Niatnya Melerai

Menantu Bakar Mertua Hidup-hidup Ditangkap, Beraksi Saat Salat Jumat dan Penyebabnya Sepele Banget

Berita Terkini