Pilpres 2019

Prabowo-Sandiaga Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK, TKD Jatim Sebut Tuntutannya Tak Realistis, Kenapa?

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur untuk Jokowi-Ma'ruf, Machfud Arifin

Gugatan Prabowo-Sandi ke Mahkamah Konstitusi dianggap TKD Jatim tidak realistis

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin Jatim menilai tuntutan yang tercantum dalam gugatan hukum Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno ke Mahkamah Konstitusi, tidak realistis.

TKD Jatim menyebut, selisih suara antara Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga sangat signifikan, yang mencapai 16,9 juta suara.

“Kedua, karena tak ada pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif," kata Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin, Minggu (26/5/2019).

Sambut Kemenangan Jokowi-Maruf Amin, Relawan Gerakan Sosial Cukur Gundul Rambut & Makan Ikan Bersama

"Tidak ada bukti pelanggaran karena memang enggak ada pelanggaran. Itu kan mereka bilang curang hanya untuk framing narasi saja, tidak berbasis fakta," sambung dia.

"Tapi kita lihat saja nanti di MK, para hakim pasti menetapkan putusan terbaik,” tambahnya.

Dalam tuntutan lainnya, kubu Prabowo-Sandi juga memohon MK mendiskualifikasi Jokowi-Maruf Amin sebagai peserta Pilpres 2019.

Kemudian, memohon MK mengeluarkan surat keputusan tentang penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih periode 2019-2024 atau melaksanakan pemungutan suara ulang di seluruh wilayah Indonesia.

Sering Cekcok & Adu Fisik, Suami Tega Bunuh Istri di Rumah, Pelaku Lalu Menyerahkan Diri ke Polisi

“Mereka minta Pak Jokowi didiskualifikasi itu dasarnya apa? Juga meminta Pemilu ulang, itu menjadi preseden yang tidak arif," ujar Machfud Arifin.

"Itu mengajarkan ke generasi muda sebuah sikap yang tak berani mengakui kekalahan,” tambah dia.

Machfud Arifin lantas membandingkan Pemilu yang baru saja terjadi pekan lalu di Austalia, di mana pemimpin Partai Buruh Bill Shorten langsung mengucapkan selamat ke kompetitornya, Perdana Menteri Scott Morrison.

“Bahkan, Bill Shorten menelepon Scott Morrison, mendoakan agar pemenang Pemilu di Australia itu bisa sukses melayani rakyat. Sedangkan di sini sebagian elite kubu sebelah malah memprovokasi rakyat,” jelasnya.

Meski menilai tak realistis secara substansi hukum, Machfud Arifin mengapresiasi langkah yang diambil kubu Prabowo-Sandi.

Pria Asal Pamekasan Ditangkap Polisi karena Kedapatan Bawa Sabu, Ternyata Lama Jadi Target Operasi

“Langkah konstitusional jauh lebih baik daripada demonstasi provokatif yang bikin rusuh seperti beberapa waktu lalu di Jakarta,” ujar Mantan Kapolda Jatim ini.

Dalam rekapitulasi akhir, KPU mengumumkan pasangan Jokowi-Maruf Amin memperoleh 80.871.853 suara (55,33 persen) dan Prabowo-Sandi memperoleh 65.286.673 suara (44.67 persen).

Halaman
12

Berita Terkini