Berita Nasional

Jadi Target Pembunuhan Teroris, Eks Panglima TNI Terus Dikawal Ketat Kopassus: Enggak Terlalu Pusing

Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Pur) Moeldoko saat menghadiri Mujahadah Kubro di Ponpes Wahidiyah Kedunglo, Kota Kediri, Minggu (31/3/2019) malam.

TRIBUNMADURA.COM, JAKARTA - Selain empat pejabat negara yang menjadi sasaran target pembunuhan sebagaimana diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, ternyata mantan Panglima TNI Jenderal (Pur) Moeldoko juga mendapatkan ancaman yang sama.

Hal ini diungkapkan oleh Moeldoko yang sekarang menjabat Kepala Staf Presiden.

Moeldoko mengaku, bahwa dirinya juga menjadi salah satu target pembunuhan kelompok teroris di Indonesia.

Namun, bagi Moeldoko, hal itu sudah menjadi risiko dirinya sebagai salah seorang pejabat negara.

"Apa yang mau dikomentari ya? Itu kan maunya dia (teroris). Kalau kita mah, ya itu risiko dari tugaslah. Biasa," ujar Moeldoko saat dijumpai di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Meski demikian, ia tetap tidak mau lengah. Sejak pekan lalu, Moeldoko mendapat pengamanan tambahan sebanyak dua orang yang berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat.

Secara bergantian, kedua personel Kopassus tersebut mengikuti Moeldoko di dalam berkegiatan sehari-hari.

Sebenarnya, Moeldoko tidak terlalu suka dikawal seperti itu.

Tetapi mengingat situasi seperti ini, ia hanya bisa pasrah dan mengikuti melekatnya pengamanan tambahan itu.

"Tapi pada dasarnya saya enggak terlalu pusing dengan yang kayak begitu-begitu. Cukup yakin saja saya," ujar mantan Panglima TNI tersebut.

Moeldoko mengatakan, target kelompok teroris adalah mereka yang lantang dalam menegakkan kedaulatan negara.

"Bagi saya, yang kita tegakkan ini kedaulatan negara. Tidak ada yang lain. Wong ini saya dilahirkan sebagai prajurit untuk itu, sekarang pun enggak berubah. Jadi siapa saja yang nyata-nyata mengganggu kedaulatan negara, itu sudah tugas kami," ujar Moeldoko.

Diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan empat nama pejabat negara yang menjadi sasaran dalam rencana pembunuhan oleh enam tersangka yang telah ditangkap.

Keempat nama itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto,  dan Mentero Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan.

Lalu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

Halaman
12

Berita Terkini