Tetapi, para pengurus Partai Demokrat kemudian memberikan klarifikasi atau penjelasan kabar terkini Ani Yudhoyono.
Sebelum Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura, Mereka membantah adanya kabar yang menyebutkan Ani Yudhoyono telah meninggal dunia.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik secara tegas menyebutkan bahwa informasi Ani Yudhoyono meninggal dunia adalah hoax atau kabar bohong.
"Tidak benar Ibu Ani wafat. Itu Hoax. Ibu Ani masih terus berjuang melawan kanker darah," tulis Rachland Nashidik di akun twitternya.
Menurut Rachland Nashidik, keluarga ibu Ani Yudhoyono kini sudah berkumpul di Singapura untuk mendampingi mantan ibu negara tersebut.
Bantahan juga disampaikan Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari.
Seperti diberitakan WartaKotaLive.com (TribunMadura.com grup), Imelda Sari bantah Ani Yudhoyono meninggal dunia.
Kabar istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meninggal dunia disebut Imelda Sari, hoax.
"Terkait informasi yang beredar dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tidak benar kalau Ibu Ani sudah wafat saat ini. Itu Hoaks. Ibu Ani masih terus berjuang melawan kanker darah di ruang perawatan ICU," papar Imelda dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5/2019) seperti ditulis Kompas.com ( TribunMadura.com grup).
Imelda Sari menambahkan, saat ini seluruh keluarga bersatu mendampingi perjuangan Ani Yudhoyono dengan berikhtiar dan berdoa.
"Mohon doa yang tulus untuk Ibu Ani. Terima kasih atas doa dan atensi seluruh masyarakat Indonesia," lanjut dia. Kondisi terakhir kesehatan Ani Yudhoyono mengalami penurunan.
Maka dari itu, istri dari Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut harus dirawat di ruang Intensive Care Unit ( ICU) National University Hospital (NUH) Singapura.
Seluruh anggota keluarga besar SBY pun sudah berkumpul di Singapura.
"Pada hari Rabu (29/05/2019), Ibu Ani Yudhoyono harus dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU), di NUH Singapura. Tindakan itu diambil sebagai respons cepat terhadap kondisi penurunan kesehatan Ibu Ani yang masih belum stabil," ujar Agus Harimurti Yudhoyono, putra pertama SBY dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/5/2019).
Agus menuturkan sang ibunda memerlukan penanganan ekstra.