Ani Yudhoyono Meninggal

Postingan Instagram Terakhir Ani Yudhoyono, "Ya Allah, Semoga Kesehatanku Semakin Pulih"

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebersamaan Ani Yudhoyono semasa hidup bersama Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono

Saat ini keluarga besar Yudhoyono sedang berkonsentrasi pada upaya pemulihan kembali kondisi kesehatan Ani Yudhoyono.

"Selain Bapak SBY, saat ini saya, Annisa, Ibas, Aliya dan cucu-cucu juga berada di Singapura, mendampingi Ibu Ani dalam proses penyembuhan ini," ucap Komandan Satuan Tugas Bersama Demokrat itu.

Selama tiga bulan terakhir, Ani Yudhoyono harus jalani perawatan di ruang karantina khusus untuk menghindari terjadinya infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan.

Ani diketahui divonis mengidap kanker darah.

Kanker darah merupakan jenis kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah.

Artinya, jika seseorang mengidap penyakit ini, produksi atau fungsi sel darah pada tubuhnya tidak normal.

Wawasan mengenai Leukemia atau kanker darah

Seperti dikutip Wartakotalive.com (TribunMadura.com grup) dari Intisari.Grid, berikut ini beberapa tahapan penderita leukimia, seperti yang diderita Ani Yudhoyono meninggal dunia: 

1. Stadium A

Pada tahap ini terjadi pembersaran kelenjar getah bening, (limafedenopati) yang mana kurang dari tiga kelompok sel darah putih yang tinggi.

2. Stadium B

Pembesaran kelenjar getah bening pada lebih dari tiga kelompok/lokasi dalam jumlah sel darah putih tinggi.

3. Stadium C

Pada fase ini terjadi pembesaran pada kelompok kelenjar getah bening atau limpa di suatu bagian tubuh, jumlah sel darah putih tinggi dan jumlah sel darah merah trombosit rendah.

Pada setiap fase, kelompok kelenjar getah bening diartikan sebagi kelenjar getah bening di suatu area tertentu seperti di leher, ketiak, atau pangkal paha.

Setiap daerah dihitung sebagai kelompok, bahkan jika kelenjar getah bening di kedua sisi tubuh membengkak, pasa setiap tahap, leukimia memiliki gejalanya sendiri.

Kemudian, setiap tahap dirasakan sebagai berikut ini :

Tahap A : satu-satunya gejala yang mungkin Anda miliki adalah pembesaran kelenjar getah bening, dan biasanya belum dirasakan oleh Anda.

Tahap B : Anda mungkin akan merasa lelah dan belum memiliki gejala.

Tahap C : Anda akan mengalami anemia dan cepat merasa lelah, pada tahap ini Anda akan memiliki tanda-tanda pembekuan darah abnormal, seperti mimisan atau memar.

Anda akan mengalami infeksi berulang seperti misal penurunan berat badan serta mudah berkeringat pada malam hari.

Apa saja gejala kanker darah?

Gejala kanker darah berbeda-beda tergantung jenisnya. Seperti dialami Ani Yudhoyono termasuk pada leukimia memiliki ciri-ciri khas

Meski begitu, leukimia memiliki banyak gejala yang dapat membantu mendeteksi penyakit ini ini, seperti Anemia
darah sukar membeku, sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar

Rentan terkena infeksi, nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang, sakit kepala yang intens, nafsu makan menurun, mengalami penurunan berat badan secara drastis, muncul keringat berlebih di malam hari.

Apa yang penyebab kanker darah?

Penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah.

Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis.

Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.

Secara umum para ilmuan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah.

Namun, para ahli menduga bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.

Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat Anda seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka Anda pun berisiko memilikinya juga.

Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa jadi penyebab kanker darah. Di antaranya paparan bahan kimia berbahaya, paparan radiasi, serta infeksi virus tertentu.

Apa yang meningkatkan risiko terkena kanker darah?

Tergantung pada jenis kanker darah, faktor risiko juga bervariasi pada masing-masing jenis.

Memahami faktor risiko dapat membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk mencegah penyakit ini berkembang.

Faktor risiko kanker darah leukemia meliputi: adanya penyakit keturunan gangguan pada imun tubuh.

Memiliki seorang saudara kandung atau kembaran dengan leukemia.

Riwayat paparan radiasi, kemoterapi, benzena dengan takaran yang tinggi.

Riwayat pada sistem imun seperti transplantasi organ.

Bagaimana mengobati kanker darah?

Pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta resepon pasien terhadap pengobatan. Beberapa pengobatan kanker darah yang umum termasuk:

1. Kemoterapi.

Kemoterapi adalah penggunaan obat antikanker yang dirancang untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.

Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan ainnya.

Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.

2. Terapi radiasi. 

Prosedur ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman saat gejala kanker darah muncul.

Dengan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker.

Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.

3. Terapi target. 

Terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

4. Transplantasi stem cell. 

Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Stem cell dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah perifer, dan darah tali pusat.

Secara umum, pengobatan yang digunakan untuk kanker darah dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk Anda.

Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi Anda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alhamdulillah, Terima Kasih Ya Allah…" Unggahan Terakhir Ani Yudhoyono di Instagram

Berita Terkini