Wali Kota Risma Titip Proyek Trem Surabaya ke Wali Kota Selanjutnya, Pengamat: Ada Potensi Kemacetan

Penulis: Delya Oktovie
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan proyek trem di Surabaya

Wali Kota Risma Titip Proyek Trem Surabaya ke Wali Kota Selanjutnya, Pengamat: Ada Potensi Kemacetan

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wacana pembangunan monorail dan trem di Surabaya sudah berkembang sejak 2013.

Namun, hingga mendekati masa akhir kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, kedua rencana tersebut belum terwujud.

Ia menyebut monorail bawah tanah yang termasuk dalam Mass Rapid Transit (MRT) tidak diperlukan Surabaya, karena trem saja sudah cukup.

"Tidak perlu MRT bawah tanah, karena pasti biayanya lebih besar. trem saja sudah cukup," tutur Risma.

Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Ayah Dewi Perssik Wafat setelah Menderita Penyakit Komplikasi

Portugal Juarai UEFA Nations League Usai Tundukkan Belanda, Kapten Cristiano Ronaldo Angkat Trofi

Chanyeol dan Sehun Debut Sub-unit EXO Baru, SM Entertainment Beber Jadwal Perilisan Album Pertamanya

Menurutnya, trem sebenarnya lebih besar daya tampungnya dibanding bus.

Tetapi, ia belum bisa merealisasikan trem karena butuh waktu panjang, sedangkan masa kepemimpinannya berakhir 2020.

"Trem nggak bisa aku, di sisa waktuku nggak mungkin melakukan kontrak jangka panjang, jadi nggak mungkin itu. Makanya kita ganti dengan Bus Suroboyo itu," ujarnya.

Pembangunan trem tampaknya akan menjadi PR untuk wali kota selanjutnya.

"Sambil jalan mungkin wali kota selanjutnya bisa realisasikan trem," katanya.

Soal pilihan antara MRT dan trem, pakar transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Putu Rudy Setiawan, mengatakan keduanya sebenarnya mungkin saja untuk diaplikasikan di Kota Pahlawan.

Sementara itu, MRT, apalagi bawah tanah, membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan Light Rail Transit (LRT) seperti Jakarta.

Bila dibandingkan dengan trem, tentu trem menjadi solusi termurah.

Disaksikan Saksi Kedua Kubu Pilpres 2019, KPU Gresik Buka Segel 18 Kotak Suara Pemilu 2019

Dua Rekening Bank Milik La Nyalla Mattalitti yang Diblokir Akan Dibuka Oleh Jaksa Eksekutor

Instagram (IG) Hampir Habis dan WhatsApp (WA) Turun Lebih 50 %, Gara-gara Menkominfo Batasi Sosmed

"MRT itu mahal, itu wahana transportasi yang hampir seluruh jalurnya tidak sebidang dengan moda transportasi lain. Kalau LRT seperti di Palembang dan Jakarta, itu semuanya elevated di atas, itu kan jelas-jelas mahal konstruksinya. Nah, MRT bawah tanah, malah jauh lebih mahal lagi. Seperti di Jakarta kan ada dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI, itu jauh lebih mahal," papar dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota tersebut, Minggu (9/6/2019).

Sedangkan trem dirasa lebih cocok karena berbasis jalan, sehingga hanya perlu menambah rel.

Halaman
12

Berita Terkini