Kantor DPC PDIP Kota Pasuruan Disegel, Teno Ketua Baru Blak-blakan: Saya Tak Mendaftar dan Mengapa Dipilih
TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Raharto Teno Prasetyo, Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan terpilih akhirnya buka suara terkait memanasnya suhu politik di internal paska kantor DPC PDIP Kota Pasuruan oleh kader dan mantan pengurus.
Menurut Raharto Teno Prasetyo, dirinya tidak mengetahui status kepemilikan kantor DPC PDIP Kota Pasuruan disegel tersebut, apakah milik partai atau perseorangan.
"Pertama, jujur saya belum tahu apakah milik partai, atau milik perseorangan seperti yang teman - teman wartawan tanyakan," ujarnya, Senin (8/7/2019).
"Yang jelas akan saya inventarisir surat-surat atau dokumen yang terkait itu. Apa benar bukan milik partai. Kalau semisal bukan, ada dana parpol yang setiap tahunnya terserap untuk kantor," terangnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Plt Wali Kota Pasuruan ini mengaku akan membicarakan persoalan kantor ini dengan DPD, dan DPP PDIP.
Kendati demikian, ia pun menyampaikan bahwa semuanya bisa dibicarakan dengan baik - baik.
• Protes Keras Megawati, Kantor DPC PDIP Kota Pasuruan Disegel, Luluk: Kenapa Aturan Harus Ditabrak
• Whisnu Tak Lagi Ketua DPC PDIP, Pilkada Surabaya Makin Susah Diprediksi & Akan Muncul Calon Kejutan
Kedua, ia pun menanggapi soal tudingan tidak masuk dalam penjaringan internal. Ia pun mengaku memang tidak mendaftar dalam penjaringan di internal partai. Ia juga tidak mengetahui akan ditunjuk sebagai Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan.
"Saya jujur pun kaget. Saya tegaskan di sini. Saya tidak ada upaya lobi - lobi pusat atau DPP dalam hal ini, untuk menjadi Ketua DPC. Hingga detik terakhir kemarin waktu konfercab pun saya juga tidak tahu siapa yang dipilih untuk menjadi Ketua DPC," terangnya.
Ia mengaku hadir dalam Konfercab PDIP di Surabaya. Saat itu, ia diundang untuk hadir dalam acara pembukaan saja.
Nah, setelah acara selesai, ia pun bergegas meninggalkan lokasi acara.
Tak lama setelah meninggalkan lokasi konfercab, ia mendapatkan telpon dari DPP untuk kembali ke lokasi.
"Disitu saya juga terkejut. Kenapa saya yang dipilih. Saya tidak pernah mencalonkan diri. Tapi, karena saya petugas partai, maka saya juga harus siap ditempatkan dimana saja. Saya akan tegak lurus dan patuh terhadap perintah partai termasuk Ketum DPP PDIP," jelasnya.
Ketiga, ia pun tidak mempersoalkan tudingan bahwa dia belum memenuhi syarat untuk menjadi ketua. Bahkan, ia pun tidak memikirkannya. Kata dia, semisal ada yang bermasalah, dipersilahkan untuk menanyakannya ke DPP.
"Saya tidak tahu. Saya tegaskan kembali saya tidak berniat untuk menjadi ketua. Tapi, karena partai sudah menunjuk saya, sebagai kader dan petugas partai yang baik harua tunduk dan patuh menjalankan perintah partai," tambah Teno.