Yakni, Junaidi, rumahnya terletak di belakang ruko. Namun baik warga yang akan membantu memadamkan, maupun pemilik ruko tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena pintu depan ruko itu terbuat dari besi, warga menghubungi Junadi, penyewa ruko memberitahu toko yang disewanya terbakar.
Begitu Junaidi membuka pintu rukonya, Junaidi tidak berani masuk dan menjauh.
Di dalam toko sudah berkobar api dan membakar pelaratan komputer, sehingga petugas menghubungi petugas BPBD Pamekasan, yang selanjutnya petugas BPBD menghubungi petugas pemadam kebaran.
Kepada Tribunmadura.com, Ninis, adik kandung Junaidi, pemilik bangunan yang rumahnya di belakang ruko mengatakan, saat itu sekitar pukul 21.30 diberitahu warga jika terjadi kebakaran.
Begitu ia ke teras depan rumahnya, melihat kepulan api dari ventilasi. Lalu Ninis memberitahu keluarga lainnya.
Menurut Ninis, bangunan ruko itu terbuat dari tembok dan dicor. Namun didalamnya terdapat kayu yang dijadikan tempat barang.
Sedang plafonnya terbuat dari cor. Ketika kebakaran terjadi, api berkobar di dalam ruko dan sebagian menjilat ke luar ke arah jalan raya.
“Kebetulan hembusan angin ke arah barat. Seandainya ke arah timur, bisa jadi kobaran api menjalar ke rumah dirinya dan rumah warga. Dan yang saya ketahui, pemilik servis komputer ini, menyewa rukonya sudah berjalan tiga tahun dari empat tahun yang disewanya,” kata Ninis.
Sedang Junaidi pemilik bangunan ruko, maupun Junaidi penyewa ruko, yang ditanya masih belum bisa memberikan keterangan mengenai kejadian itu.
Junaidi penyewa ruko, terlihat bengong, ketika mengetahui seluruh komputer dan peralatan elektronik lainnya hangus terbakar.
Koordinator Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, dugaan sementara kebaran ruko ini diduga hubungan pendek arus listrik.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, di musim kemarau ini hati-hati agar menjaga rumah maupun lingkungan sekitar dari bahaya kebakaran,” kata Budi Cahyono.