2 Pelaku Bertopeng Bantai Satu Keluarga di Banten, Diduga Pembunuhan Berencana, Polisi Ungkap Fakta

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKP pembantaian satu keluarga di Banten

Sebab pada bagian mata sebelah kanannya terdapat lebam yang membiru.

Selain itu, pada bagian kepala korban diduga tampak bekas pukulan benda tumpul.

Yang membuat darah tercecer di lantai kamar dua di lokasi korban ditemukan tertelungkup tak bernyawa.

"Dugaan sementara korban dianiaya hingga meninggal," kata AKP Hari Siswo Suwarno.

Dalam kejadian itu, pihaknya berhasil menyita barang bukti milik korban, berupa sepasang sepatu yang berlumuran darah, satu buah kaca mata hitam, celana kain yang ada darahnya dan satu topi warna orange yang ada bercak darahnya.

Ditanya soal apa motif korban dianiaya hingga dibunuh, AKP Hari Siswo Suwarno mengaku masih belum bisa memberikan keterangan.

Sebab pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan cara mendata keterangan dari berbagai saksi yang sudah pihaknya panggil.

“Terkait motifnya apa kami masih belum bisa memberikan penjelasan. Kami masih meminta keterangan saksi dan melakukan olah TKP,” ujarnya.

Sementara menurut keterangan dari tetangga korban ADK, saat kejadian sekitar pukul 13.00 WIB pihaknya tidak mendengar ada teriakan apa pun.

"Saya tidak mendengar suara teriakan. Tahu-tahu sudah ramai banyak polisi katanya ada yang meninggal," kata ADK kepada TribunMadura.com.

Selain itu ADK menceritakan, bahwa korban dikenal orang baik di lingkungan sekitarnya.

"Beliau juga dikenal orang yang baik," ucap ADK.

Ditanya soal apakah dirinya mendengar ada suara seseorang yang sedang dipukul, ADK hanya menjawab tidak tahu.

Sedangkan menurut informasi yang beredar di TKP, korban ditemukan meninggal oleh anaknya yang bernama Yahdi.

Saat itu Yahdi bersama Hafid mendatangi rumah baru milik korban yang saat itu gelap gulita.

Maksud keduanya ingin mencari ayahnya yang tidak kunjung pulang dan dicari kerumah barunya.

Karena kondisi rumah ayahnya tersebut gelap gulita, berbekal lampu senter yang meminjam pada tetangganya, Yahdi dan Hafid lalu masuk kedalam rumah dan kebetulan pintu pagarnya tidak dikunci.

Begitu pula pintu rumahnya tampak terbuka mengaga.

Begitu Yahdi tiba di lantai 2, Yahdi terkejut melihat banyak ceceran darah.

Saat itu, Yahdi menghubungi Said, pamannya untuk memberitahu kejadian itu.

Selang beberapa menit, sejumlah aparat kepolisian dari Polres Pamekasan datang melakuan olah TKP dan meminta keterangan sementara terhadap kedua anak korban.

Sampai saat ini di lokasi diduga terbunuhnya korban diberi tanda police line.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Fakta Baru Misteri Pembunuhan Satu Keluarga di Serang, 2 Pelaku Bertopeng dan Tak Ada Barang Hilang

Berita Terkini