Berita Sidoarjo

Kuras Kotak Amal Musala di Sidoarjo, Aksi Pria Bertopi Terekam CCTV: Kepergok Warga Begini Aktingnya

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pencurian kotak amal di Musala Baiturrochman Sidoarjo terekam CCTV saat hendak masuk ke musala untuk melancarkan aksinya.

Kuras Kotak Amal Musala Baiturrochman di Sidoarjo, Aksi Pria Bertopi dan Bawa Ransel ini Terekam CCTV, Saat Kepergok Warga Begini Aktingnya

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Musala Baiturrochman di Dusun Congkop, Kelurahan Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo disatroni oleh pencuri.

Si pencuri berhasil menggondol mixer pengeras suara dan uang yang ada di dalam kotak amal musala.

Aksi pencurian kotak amal dan mixer pengeras suara di Musala Baiturrochman Dusun Congkop, Kelurahan Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo tersebut berhasil terekam oleh kamera CCTV.

Saidi, Takmir Musala Baiturrochman Sidoarjo mengatakan, pelaku membawa mixer pengeras suara serta uang yang ada di dalam kotak amal.

"Kejadian pencuriannya sendiri terjadi Senin (19/8/2019) sekitar pukul 14.57 WIB. Dan baru diketahui oleh warga yang akan menunaikan Salat Ashar sekitar pukul 15.05 WIB," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com), Selasa (20/8/2019)

Menurut Saidi, kejadian hilangnya mixer diketahui saat muadzin akan menyuarakan adzan salat ashar, ternyata mik yang diletakkan di mimbar tak berfungsi.

"Akhirnya jamaah penasaran kenapa kok tidak berfungsi, akhirnya dicari penyebabnya. Ternyata gerendel yang terdapat gembok di lemari etalase tempat menyimpan perangkat pengeras suara terlihat sudah dirusak. Dan mixer pengeras suara yang seharga Rp 4 juta juga sudah tidak ada di tempatnya," jelasnya.

Setelah itu, ia pun curiga dengan kondisi kotak amalnya.

Ternyata benar, gembok kotak amalnya telah hilang dan uang kotak amal sekitar Rp 4 juta amblas dibawa pelaku.

"Padahal kotak amalnya sudah terbuat dari besi dan telah digembok juga. Ternyata masih saja bisa dibawa kabur isinya," keluhnya.

Perbuatan pelaku sendiri terekam oleh CCTV yang terletak baik di dalam musala maupun di terasnya.

Terlihat pelaku mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam serta memakai topi berwarna biru.

Pelaku juga terlihat membawa tas ransel berwarna merah hitam untuk membawa barang curiannya.

Dari rekaman CCTV tersebut, pelaku langsung masuk ke dalam musala melalui pintu depan dan menyamar layaknya orang yang akan menunaikan salat.

Namun meski pelaku bertindak secara sendiri, pihak takmir musala yakin bahwa pencuriannya dilakukan oleh dua orang lebih.

"Kalau dilihat dari caranya mengambil, sepertinya sudah terbiasa melakukannya. Bisa saja lebih dari dua orang untuk mengawasi keadaan sekitar," tambahnya.

Peristiwa tersebut saat ini belum dilaporkan kepada pihak kepolisian.

"Belum melaporkan ke Polsek Gedangan. Rencananya secepatnya akan dilaporkan sambil membawa bukti rekaman cctv," tandasnya.

Meski demikian, akibat peristiwa pencurian tersebut, pihak musala mengalami kerugian hingga Rp 8 juta.

Dengan perincian, perangkat mixer pengeras suara seharga Rp 4 juta dan uang kotak amal yang bernominal sama hilang dibawa kabur pelaku.

Takmir Musala Baiturrochman di Sidoarjo menunjukkan etalase berisi mixer pengeras suara yang dirusak pelaku, Selasa (20/8/2019). (TRIBUNMADURA/KUKUH KURNIAWAN)

Ketemu Warga Palingkan Wajah

Pelaku pencurian di Musala Baiturrochman di Dusun Congkop, Kelurahan Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Senin, (19/8/2019) memalingkan wajahnya saat bertemu warga sekitar.

Seorang warga sekitar, Yohanes mengatakan sekitar pukul 14.30 WIB, seseorang yang diduga pelaku pencurian berjalan kaki dari arah barat menuju ke timur.

"Kemudian tak berselang lama sekitar 10 menit, orang yang hanya berjalan sendirian tersebut membawa tas ransel dan memakai topi tersebut kembali berjalan kaki ke arah timur menuju barat. Saya penasaran kalau andaikan sales, ya tidak mungkin berjalan kaki dan pastinya naik sepeda motor," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com), Selasa (20/8/2019).

Setelah melihat orang tersebut berjalan, dirinya lantas masuk ke dalam rumah.

"Tahu tahu sekitar pukul 15.05 WIB, ramai ada kabar mixer pengeras suara hilang beserta uang kotak amalnya. Kemungkinan orang yang tadi saya lihat berjalan kaki tersebut," tambahnya.

Kecurigaannya didasari ketika orang yang berjalan tersebut memalingkan wajahnya kepada warga sekitar.

"Saat jalan, orang tersebut berusaha menyembunyikan wajahnya dari warga sekitar. Padahal normalnya orang berjalan kan melihat ke depan, lha kok orang ini selalu menunduk ke bawah terus," jelasnya.

Takmir Musala Baiturrochman, Saidi mengaku memang ketika peristiwa pencurian tersebut, suasana lingkungan sekitar musala memang kondisinya sepi.

"Biasanya memang banyak lalu lalang kendaraan. Tapi sekitar pukul 14.30 hingga 15.00, jalan di depan musholla sepi dari kendaraan. Para ibu yang biasanya melakukan pengajian pun sudah pulang semua. Kelihatannya pelaku sudah memetakan kondisi sekitar," tandasnya.

Lebih dari Sekali

Pelaku pencurian di Musala Baiturrochman di Dusun Congkop, Kelurahan Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Senin, (19/8/2019) diduga telah melancarkan aksinya lebih dari sekali.

Takmir Musala Baiturochman, Saidi mengatakan, dari tindakan mengambil barang curian dan memantau kondisi lingkungan sekitar musholla sudah lihai.

"Kelihatannya pelaku sudah sering melakukan aksinya. Dan kemungkinan juga sering melakukan pencurian di tempat ibadah," bebernya.

Dirinya juga menduga, pelaku adalah orang yang sama yang melakukan pencurian isi kotak amal di Masjid Darul Ulum, yang terletak di Dusun Congkop, Kelurahan Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.

"Jarak masjid tersebut tidak jauh dengan musholla ini (Baiturrochman). Dan selang waktu kejadiannya tidak terpaut jauh yaitu selang dua minggu," jelas Saidi.

Dikatakan Saidi, kasus yang menimpa masjid tersebut yaitu pelaku mengambil kotak amal. Lalu membawanya kabur ke kamar mandi masjid.

"Di kamar mandi, pelaku langsung membongkar isinya. Namun untuk nominalnya tidak tahu berapa yang diambil oleh pelaku," terangnya.

Dan saat itu, pelaku pencurian di masjid tidak terekam kamera cctv. Karena kebetulan kamera mengalami kerusakan.

"Jadi hingga saat ini tidak tahu pelakunya siapa karena tak ada rekaman. Tapi melihat jarak masjid dengan musala, ada dugaan orang yang sama. Karena masjid dan musholla masuk dalam wilayah desa yang sama," pungkasnya. (Kukuh Kurniawan)

Berita Terkini