"Jika tembakau kami sampai tidak dibeli, maka kami yang akan ke Malang mengadakan aksi besar-besaran,” kecam Nawawi di depan pagar kantor perwakilan PT Bentoel.
Namun, ketika jurnalis TribunMadura.com hendak melakukan konfirmasi ke pihak PT Bentoel, satpam perusahaan melarang masuk atau tidak diperbolehkan.
Bahkan, pagar pintu masuk utama tertutup rapat dan dijaga ketat oleh 3 satpam berbadan tinggi mengawasi wartawan yang akan melakukan tugas peliputan.
“Jangan masuk mas tidak boleh, kami melaksanakan tugas. Tolong mundur mas,” kata salah satu satpam dengan ciri-ciri berbadan tinggi besar.
• Pria Pasuruan Merasa Difitnah Jadi Tersangka Pencabulan Anak, Polisi: Penetapannya Punya Dasar