Madura Berduka
Jenazah Fuad Amin Dibawa ke Pesarean Syaichona Cholil, Warga Setempat Sediakan Air Mineral Pengiring
Ribuan warga mengiringi perjalanan jenazah Fuad Amin dari Masjid Agung Bangkalan menuju Pesarean Syaichona Cholil.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Ribuan warga mengiringi perjalanan jenazah Fuad Amin dari Masjid Agung Bangkalan menuju Pesarean Syaichona Cholil
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Lantunan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah berkumandang mengiringi perjalanan jenazah Fuad Amin dari Masjid Agung di Jalan Ahmad Yani menuju Pesarean Syaichona Cholil (Mbah Cholil) di Desa Martajasah Kecamatan Kota, Selasa (17/6/2019) pagi.
Tampak putra almarhum Fuad Amin, R Moh Makmun Ibnu Fuad (Ra Momon), dua adiknya; Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron (Ra Latif), R Imron Amin (Ra Ibong), hingga beberapa keponakan seperti KH Nasih Aschal, dan KH Hasani Zubair.
Dari masjid yang berlokasi di barat Alun-alun Bangkalan itu, ribuan warga dan santri dari sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Bangkalan berjalan kaki sejauh 4 Km memadati jalur-jalur menuju Komplek Makam Mbah Cholil.
• Bupati Baddrut Tamam Berencana Jadikan Pamekasan sebagai Pusat Kegiatan di Pulau Madura
• Dirut RSUD dr Soetomo Beber Penyebab Fuad Amin Meninggal: Siangnya Masih Ketawa Sorenya Sudah Tiada
Rute dimulai dari Jalan Ahmad Yani, Jalan KH Moh Holil, Jalan KH Zainal Alim, Jalan Sidingkap, dan berakhir di Komplek Pesarean Syaichona Cholil.
Iring-iringan ribuan warga mencapai sejauh kurang lebih 3 Kilometer.
Beberapa di antaranya berjalan tanpa alas kaki di bawah terik matahari.
Mereka meninggalkan sandal di halaman masjid usai Salat Jenazah.
• Massa Desak Pemerintah Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, Gelar Demo di Gedung DPRD Jatim
Pantauan Surya (Grup TribunMadura.com) di pinggir jalan sepanjang jalur-jalur tersebut, warga menyediakan dua hingga lima kardus air mineral kemasan gelas.
Hj Ismaniya (55), pemilik toko kelontong di sekitar Komplek Pesarean Mbah Cholil mengungkapkan, dirinya menyediakan dua kardus air mineral kemasan gelas plastik untuk para pengiring jenazah Cicit Mbah Cholil itu.
"Sejak dulu kalau ada keluarga dari Syaichona (Mbah Cholil) wafat, warga langsung sediakan air," ungkapnya kepada Surya.
Menurut dia, air mineral itu tak hanya dijadikan pelepas dahaga para pengiring jenazah.
Tetapi juga digunakan untuk membahasi aspal dengan harapan mengurangi panas pada telapak kaki para pengiring jenazah. (Surya/Ahmad Faisol)
• Madura United Bawa 18 Pemain Away ke Kandang Borneo FC, Pastikan Greg Nwokolo Tak Masuk Rombongan