Berita Pamekasan

Binmas Polres Pamekasan Sebut Radikalisme Tak Berkaitan dengan Agama, Beri Pembinaan ke Para Santri

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Binmas Polres Pamekasan, AKP Khairul Anwar saat memberikan pembinaan penangkalan Paham Radikalisme di Pondok Pesantren Baiturrahman, Desa Teja Timur, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Senin (4/11/2019).

Masyarakat Kabupaten Pamekasan diminta untuk melaporkan ke pihak kepolisian jika menemukan adanya indikasi pahan Radikalisme

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Binmas Polres Pamekasan beserta jajarannya memberikan pembinaan penangkalan Paham Radikalisme di Pondok Pesantren Baiturrahman, Desa Teja Timur, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Senin (4/11/2019).

Pantauan TribunMadura.com, acara dihadiri oleh Kasat Binmas Polres Pamekasan, Kepala Kemenag Pamekasan, Kanit Binpolmas dan Angggota Satbinmas Polres Pamekasan.

Ada juga Koordinator Penyuluhan dan Tim Penyuluh Kemenag Non PNS Kecamatan Kota, Remaja Mesjid se-Kecamatan Pamekasan dan Perwakilan Santri Pondok Pesantren Baiturrahman yang datang ke lokasi.

Ratusan Warga Desa Banjar Talela Kepung Kantor Pemkab Sampang, Bawa Poster hingga Keranda Mayat

Dalam 10 Bulan Densus 88 Berhasil Ringkus 40 Terduga Teroris, Komitmen Polri Perangi Radikalisme

Kasat Binmas Polres Pamekasan, AKP Khairul Anwar mengatakan, Radikalisme tidak boleh diidentikan dengan agama Islam.

Menurut AKP Khairul Anwae, kelompok-kelompok Radikalisme ada di mana saja, bukan hanya pada satu agama.

"Apabila ada kelompok yang mau merubah secara derastis dengan tujuan ingin mengubah ideologi negara Indonesia," kata AKP Khairul Anwar.

"Mari kita lawan bersama-sama demi keutuhan NKRI," sambung dia.

AKP Khairul Anwar mengutarakan, meski para santri berbeda agama, suku, budaya dan ras, semua adalah sama tetap NKRI.

Kapolres Sampang dan Bupati Slamet Junaidi Ajak Masyarakat Tegaskan Tolak Radikalisme dan Terorisme

Polisi Rutin Lakukan Sambang Desa, Guna Menangkal Penyebaran Paham Radikalisme dan Teroris

Karenanya, ia mengajak kepada seluruh generasi muda di Kabupaten Pamekasan untuk bersama-sama menjaga Negara Indonesia dan menghindari adanya perpecahan.

"Peran serta remaja untuk NKRI salah satunya dengan menumbuhkan cinta tanah air Republik Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, AKP Khairul Anwar mengimbau, masyarakat untuk segera melaporkan ke polisi jika menemukan indikasi adanya paham Radikalisme.

"Apabila ada berita baru yang bersifat belum jelas benar atau tidak, para santri dan remas alangkah baiknya menanyakan terlebih dahulu kepada guru atau pengasuh di pondok," imbaunya.

"Jangan sampai statement yang kita share di sosial media akan menjadi bumerang bagi kita sendiri. Gunakalah Informasi atau IT secerdas mungkin," pintanya.

Ratusan Warga Desa Banjar Talela Kepung Kantor Pemkab Sampang, Bawa Poster hingga Keranda Mayat

Banyak Ayam Peliharaan Menghilang, Warga Sidoarjo Geger Temukan Seekor Ular Piton Berbobot 50 Kg

Berita Terkini