4. Proses terbentuk hujan es
Dilansir dari ABC, peneliti dari Monash University Dr Joshua Soderholm mengungkapkan semua hujan es bermula memiliki bentuk bulatan dengan diameter sekitar 1 sentimeter.
"Ketika mulai membesar, Anda mulai mendapatkan es membeku di setiap arah. Itu fase pertumbuhan basah," ujar Dr Soderholm.
Ketika hujan es terbentuk selama pertumbuhan basah, "lobus" akan dipisahkan oleh es berpori dengan sedikit ruang yang diisi dengan air.
Saat air membeku, terbentuk saluran radial atau jari-jari es yang mirip es yang sangat jernih.
"Ketika hujan es terbentuk selama pertumbuhan kering, air mulai mengisi celah dan saat itulah Anda mulai mendapatkan jenis batu es bulat, sangat putih," ujar Dr Soderholm.
Dengan demikian, hujan es dengan batu es berbentuk kembang kol terbentuk.
Secara ilmiah, bentuk ini disebut sebagai bentuk struktur lobus cusped.
Hujan es terbentuk melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas titik beku (freezing level) 0 derajat celcius.
Saat batu-batu es terbentuk mulai dari bagian tengah awan sampai pada lapisan atas awan (top cloud) itu tidak semuanya mencair ketika turun ke lapisan yang lebih rendah, meskipun suhu relatif hangat.
Terkadang, hujan es bisa disertai dengan angin kencang, bahkan puting beliung yang berasal dari jenis awan Cumulonimbus bersel tunggal ataupun berkelompok yang tumbuh secara vertikal di daerah yang tropis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Fakta Menarik Seputar Hujan Es
• Lagi Nongkrong Bareng Teman, Dua Pria Nganjuk Ditangkap Polisi, Tertangkap Basah Edarkan Pil Koplo
• Bupati Baddrut Tamam Raih Penghargaan Bupati Entrepreneur Award 2019 dari Lembaga Internasional
• Empat Hari Tak Pulang ke Rumah, Kakek di Kota Batu Ditemukan Tak Bernyawa di Jurang Kebunnya