Pesta Tahun Baru 2020 Berujung Maut, Tersinggung Berujung Tebasan Pedang, Sepupu Tewas, Ibu Ditebas

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilsutrasi

Pesta Tahun Baru 2020 Berujung Maut, Tersinggung Berujung Tebasan Pedang, Sepupu Tewas, Ibu Ditebas

TRIBUNMADURA.COM - Perayaan Tahun Baru 2020 yang semula berlangsung hangat, justru berubah mencekam.

Pasalnya, saat perayaan Tahun Baru 2020 itu, sekelompok pemuda yang tengah melakukan pesta miras, justru berujung maut.

Berawal dari saling tersinggung, pelaku kemudian pulang dan mengambil pedang.

Di lokasi, pelaku kemudian menebaskan pedang secara membabi buta, hingga sepupunya tewas, dan ibu kandungnya ikut terkena tebasan pedang.

Suasana perayaan malam pergantian tahun baru 2019 ke Tahun Baru 2020 di Banjar Jempinis, Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (31/12/2019) malam, mendadak tegang.

ilustrasi (iStock)

Seorang pemuda mengamuk sambil membawa sebuah pedang.

Nahas, sepupunya yang diajak minum minuman keras ditusuk pedang hingga tewas.

Bahkan, sang ibu kandung yang bermaksud menghentikan aksi brutal sang anak, justru ikut ditebas.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, pelaku diketahui bernama I Gusti Ngurah Yoga Adi Putra (22).

Yoga mengamuk di sebuah warung CGT milik I Gusti Ngurah Bagus Putra Ariana (35) di Banjar Jempinis.

Saat itu pelaku minum bersama I Putu Candradinata (25) di warung CGT.

Beberapa saat kemudian datang korban I Gusti Agung Alit Mahaputra (29) ikut bergabung minum untuk merayakan malam Tahun Baru 2020.

Saat mereka tengah asyik menikmati minuman keras, I Putu Candradinata tak sengaja menjatuhkan teko tempat minuman.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 20.50 Wita.

Ternyata kejadian tersebut membuat Yoga tersinggung dan emosi.

Sama-sama dalam pengaruh alkohol, kemudian terjadilah cekcok antara Yoga dan Candradinata.

Korban Alit Mahaputra yang melihat keributan tersebut, bermaksud melerai.

Namun entah kenapa, saat itu pelaku merasa terdesak dan pulang untuk mengambil pedang di rumahnya.

Setelah mengambil pedang, pelaku Yoga langsung kembali ke warung CGT.

Ilustrasi ()

Tanpa basa-basi, pemuda berusia 22 tahun ini langsung menyerang Candradinata dan Alit Mahaputra secara membabi buta.

Ibu kandung pelaku, I Gusti Ayu Wetri (51), yang mendengar peristiwa tersebut langsung mendatangi TKP.

Ayu Wetri bermaksud melerai, namun juga ikut kena tebas dari sang anak.

Hubungan Keluarga

Kasubag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa saat dikonfirmasi Rabu (1/1/2019) pagi membenarkan peristiwa minum-minum yang berujung maut tersebut.

Ia pun mengatakan antara korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga.

"Biar tidak salah, sepupu atau bukan saya kurang tahu, yang jelas mereka masih keluarga," jelasnya.

Dari informasi yang didapat Tribun Bali ( TribunMadura.com network ), pelaku dan korban memang benar masih sepupu alias mamisan.

Oka Bawa mengaku mendapatkan laporan penusukan di Banjar Jempinis, Pererenan, dari Tim Opsnal Polsek Mengwi yang dipimpin oleh Panit Opsnal Ipda I Made Mangku Bunciana, dan Tim Buser Polres Badung langsung mendatangi dan melakukan olah TKP.

"Berdasarkan olah TKP dan keterangan dan informasi dari saksi-saksi di TKP, tim pun langsung mengamankan pelaku pada pukul 00.30 Wita.

Pelaku diamankan di rumahnya tanpa melakukan perlawanan.

Selanjutnya dibawa ke Mako Polsek Mengwi guna proses penyidikan lebih lanjut," jelasnya.

Menurut keterangan polisi, Alit Mahaputra meninggal akibat ditusuk dengan pedang.

Korban mengalami luka tusuk pada bagian perut samping bawah kiri.

Juga terdapat luka lecet di leher kiri dan luka lecet pada siku tangan kanan.

"Korban meninggal dunia dalam perjalanan saat menuju RSD Kapal," ujar Kapolsek Mengwi AKP Gede Putra Astawa saat dikonfirmasi terpisah, Rabu (1/1/2019).

Dikatakan, pelaku Yoga saat itu dalam pengaruh alkohol dan membabibuta menebas sepupunya dengan pedang yang diambilnya di rumah.

Bahkan ibu kandungnya pun ikut tertebas saat melerainya.

"Kalau ibunya langsung kami bawa ke RSD Mangusada untuk mendapatkan penanganan intensif dari tim medis. Ia mengalami luka robek pada tangan kiri dan jari manis dan tengah,” jelas Putra Astawa.

Sementara mantan Kepala Desa Pererenan, I Nengah Morna, menyampaikan korban akan dibuatkan upacara pengabenan pada Kamis (2/1/2019) hari ini.

“Katanya besok (hari ini, red) akan dilakukan prosesi pengabenan langsung,” katanya.

Sudah Boleh Pulang

Adapun kondisi ibu pelaku, Gusti Ayu Wetri, dilaporkan sudah membaik dan diperbolehkan pulang oleh pihak RSD Mangusada, Kapal.

Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija, menyatakan pasien atas nama I Gusti Ayu Wetri dirawat di IGD.

“Pasien diduga korban penebasan saat perayaan Tahun Baru 2020," katanya, kemarin.

Saat pasien masuk, langsung dilakukan penanganan dengan mengobati luka di bagian tangan.

"Kejiwaan masih stabil, hanya sedikit tegang. Namun kategori normal tidak ada masalah kejiwaan," jelasnya.

Nurija mengatakan Ayu Wetri datang ke IGD dengan keluhan luka pada lengan bawah kiri dan jari manis tangan kiri.

"Status pasien boleh pulang, tidak opname. Tadi sudah diperbolehkan untuk pulang," pungkasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pemuda Ngamuk di Malam Tahun Baru di Mengwi Badung, Sepupu Tewas, Ibu Kandung Ditebas

Berita Terkini