Rambut-rambut yang dijual kemudian dipakai sebagai perpanjangan rambut orang lain.
Suami bunuh diri
Uang yang diterima Prema dari menjual rambutnya cukup untuk membeli makan siang di sebuah restoran kelas menengah di kota besar. Namun, di desanya, dia bisa membeli banyak hal.
"Saya membeli tiga bungkus nasi matang, yang satunya seharga 20 rupee (Rp3.800) untuk ketiga anak saya," tutur Prema.
Untuk sesaat, Prema Selvam dan ketiga anaknya bisa makan. Namun, Prema tahu dia sudah kehilangan opsi terakhir dan mulai khawatir bagaimana cara menyediakan makanan selanjutnya.
Selama bertahun-tahun dia bekerja bersama suaminya di pabrik batu bata dan mereka punya cukup uang untuk sekadar makan.
Suaminya mengambil pinjaman untuk memulai usaha pembuatan batu bata secara mandiri, namun rencana itu tidak berhasil dan frustrasi memuncak.
Pria tersebut tidak pernah mampu mendapatkan cukup uang dan mengalami depresi. Dia lantas bunuh diri tujuh bulan lalu dengan membakar dirinya sendiri.
Prema mempertimbangkan untuk mengikuti jejak sang suami setelah menjual rambutnya.
Upaya bunuh diri Prema
"Saya ke toko dan meminta racun serangga."
Namun, ketika melihat Prema dalam kondisi linglung, penjaga toko justru mengusirnya.
Dia kemudian pulang ke rumah dan memutuskan mencoba cara lain. Dia mengambil biji tanaman oleander dan mulai menggilingnya menjadi lembut.
Tiba-tiba kakak Prema yang tinggal di satu kawasan permukiman mampir ke rumah dan mencegah Prema menelan ramuan beracun itu.
Prema mengaku tekanan untuk mengembalikan uang yang dipinjam suaminya telah menghancurkannya.