Melompat dari pagar pembatas jalan Jembatan Layang Pasar Kembang hingga menimpa sebuah mobil dan mendera luka di kepala dan kaki.
"Saya enggak tahu kejadiannya. Saya cuma ditelepon tahu tahu sudah di RS," kata dia.
Juru kunci Makam Kembang Kuning itu meregang nyawa usai dirawat tiga jam di Ruang IGD RSUD Dr Soetomo.
Hana Maria mengaku, tak menyadari firasat aneh apapun sebagai petanda kepergian kakaknya.
Hanya saja, belakangan ini, ia menyadari bahwa kakaknya itu sempat mengucapkan perkataan laiknya wasiat terakhir.
Ia mengaku bahwa BW merasa tidak kuat dengan penyakit yang dialaminya.
Korban berpesan agar Hana Maria menjaga anak-anakanya, sepeninggalnya nanti.
"Kemarin pernah bilang. Firasat ya, dia bilang kalau 'mas wes gak kuat, titip anak anak' itu aja," katanya.
Maria mengaku, nyaris tak menggubris perkataan aneh kakaknya itu.
Ia menganggap, kakaknya sedang meracau saja.
Itu karena sedang dalam fase pemulihan kesehatan saat opname di rumah sakit beberapa waktu lalu.
"Ya pas curhat. Pas opname di sini," pungkasnya.
Kanit Reskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto menuturkan, aksi nekat korban itu ditengarai sebagai aksi percobaan bunuh diri.
Hal itu ia dasarkan pada keterangan pihak keluarga korban.
"Iya itu percobaan bunuh diri," katanya saat dihubungi TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ).