Tidak hanya itu, panitia juga dinilai amatir dan memaksakan penyelenggaraan Piala Gubernur Jatim 2020.
"Piala Gubernur ini terkesan amatir dan tergesa-gesa serta dipaksakan mulai dari awal terselenggaranya," kata Husin Ghozali.
"Saya kira asprov ini belum paham pengelolaan turnamen yang sebenarnya," sambung dia.
Menurutnya, pihak penyelenggara punya pekerjaan rumah besar lakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam menghelat turnamen pramusim ini.
"Faktor komunikasinya kan gak ada antara Panpel, asprov, dan pihak pengelola stadion, ndak ada itu komunikasi," ungkap dia.
"Jadi saya kira, pihak asprov yang dipertanyakan kredibilitasnya," pungkasnya.
• Persija Jakarta Masih Berpeluang Rengkuh Gelar Piala Gubernur Jatim Meski Main di Kandang Persebaya
• Aji Santoso Sebut Keberhasilan Persebaya Kalahkan Arema FC Tak Lepas dari Kartu Merah Tim Lawan
Bukan Kali Pertama
Ini bukan kali pertama venue laga Piala Gubernur Jatim 2020 dipindahkan.
Sebelumnya, panitia juga memutuskan untuk memindahkan laga semi final Piala Gubernur Jatim 2020 Persebaya Surabaya Vs Arema FC.
Semula, semi final Piala Gubernur Jatim 2020 Persebaya Surabaya Vs Arema FC digelar di Stadion Kanjuruhan.
Namun, laga Persebaya Surabaya Vs Arema FC itu dipindah ke Stadion Supriyadi, Kota Blitar.
Sementara itu, laga final Piala Gubernur Jatim 2020 Persebaya Surabaya Vs Persija Jakarta akan berlangsung pada Kamis (20/2/2020).
Laga Persebaya Surabaya Vs Persija Jakarta dihelat di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Sejatinya, laga Persebaya Surabaya Vs Persija Jakarta digelar di Stadion Gelora Bung Tomo.
Namun, panitia memutuskan membatalkan final Piala Gubernur Jatim digelar di Stadion Gelora Bung Tomo.