Kiat Jitu Lolos Ujian Praktik SIM dan Bocoran Tes Psikologi Pembuatan SIM, Cermati Agar Bisa Lulus
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kiat jitu ujian praktik SIM dan juga bocoran tes psikologi ujian SIM, agar bisa lulus dan mendapatkan SIM.
Untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), setiap pemohon diharuskan untuk melalui tes dan juga uji praktik pembuatan SIM.
Pada artikel ini terdapat tips dan bocoran tes psikologi ujian SIM.
Cermati agar bisa lolos ujian SIM dan mendapatkan SIM.
Ditlantas Polda Jatim mulai menerapkan tes psikologi pada para pemohon pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) A atau C.
Pemberlakuan mekanisme tambahan tes psikologi dalam memperoleh SIM itu sudah berlaku sejak Senin (16/12/2019).
Menurut Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan, mekanisme tambahan tes psikologi itu bertujuan menjalankan amanat UU Lalu Lintas No. 22 Tahun 2009 Pasal 81 Ayat 4.
Melalui implementasi itu, Kombes Pol Budi Indra Dermawan berharap jika angka fatalitas kecelakaan lalu lintas dapat ditekan.
"Kami ingin para pengendara di jalanan sehat secara jasmani maupun psikologi," kata Kombes Pol Budi Indra Dermawan, Selasa (17/12/2019).
"Tujuannya untuk menekan fatalitas insiden, sekaligus ini juga amat UU," sambung dia.
Ditlantas Polda bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dalam melayani sesi tes psikologi pada para pemohon.
Pemohon akan diminta menjawab 30 bentuk pertanyaan dalam tenggat waktu tertentu di dalam sebuah sesi tes psikologi.
Dalam 30 bentuk pertanyaan itu terdapat indikator menggali mentalitas psikologis yang ada dalam seorang individu atau pemohon SIM.
Indikator tes psikologi itu terdiri dari kecermatan, pengendalian diri, konsentrasi, adaptasi, konsistensi kerja, dan stabilitas emosi.
"Kami bekerja sama dengan pihak perhimpunan asosiasi psikologi (Himpsi)," ucap Kombes Pol Budi Indra Dermawan.
"Yang melakukan tes psikologi ini adalah para lulusan psikologi S1," terangnya.
Tes psikologi ini akan berlangsung di berbagai fasilitas penyedia layanan pemohonan ataupun perpanjangan SIM, yang telah ditentulan oleh pihak Ditlantas Polda Jatim.
Kombes Pol Budi Indra Dermawan juga menanggapi soal munculnya beragam kritik seiring berlakunya aturan tambahan tes psikologi dari masyarakat.
Menurut dia, segala ikhtiar yang diupayakan Ditlantas Polda Jatim melalui tes psikologi, semata-mata ingin melindungi masyarakat dari potensi hal buruk dalam berlalu lintas.
"Sekali lagi ini dialjuakn demi keselamatan agar mereka punya kompetensi dalam menggunakan kendaraaan," pungkasnya.
Kiat jitu lolos uji praktek SIM
Kiat sukses lolos rintangan jalur angka delapan saat mengikuti ujian praktik membuat SIM
Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib dimiliki bagi pengendara motor.
SIM berfungsi sebagai penanda legalitas pengendara motor di jalan raya.
Karenanya, SIM wajib dibawa ke manapun saat berkendara.
Untuk mendapatkan SIM, pengendara motor harus melengkapi syarat-syaratnya lulus.
Selain tes tulis, pemohon akan diarahkan mengikuti tes praktik yang hanya dikeluarkan oleh polisi itu.
Namun, dari sejumlah pemohon yang ada, ada pemohon yang gagal membuat SIM.
Kasie SIM Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar mengatakan, rata-rata pemohon yang gagal membuat SIM dikarenakan tidak mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum menjalani serangkaian uji.
"Layaknya ujian, setiap peserta uji SIM sebaiknya belajar dan berlatih dahulu sebelum mengajukan diri," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (7/10/2019).
"Materi teori dapat dipelajari di website Korlantas Polri," sambung dia.
Sedangkan materi ujian praktik, lanjut Fahri dapat dipelajari di dalam buku Peraturan Kapolri Nomor 9 tahun 2019.
Kedua materi tersebut bisa diperoleh dan diakses secara online.
Sebagai informasi, dalam pembuatan SIM peserta harus melewati dua tahap ujian meliputi tes tulis dan praktik.
Kedua ujian itu saling berhubungan, yakni memastikan orang tersebut telah memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor di berbagai situasi dan kondisi.
Jika pemohon gagal pada salah satu dari kedua tes tersebut, pemohon diperbolehkan mengulang setelah tenggang tujuh hari, 14 hari, dan 30 hari.
Jika pemohon tidak mengulang, tidak datang kembali, atau tidak ada keterangan, uang yang dibayarkan akan dikembalikan.
"Belajar dan berlatih itu bisa dilakukan sendiri atau melaui bimbingan."
"Bisa juga melalui sekolah mengemudi yang kompeten. Pembuatan SIM sangat mudah dan cepat," kata Fahri.
Lalu, bagaimana dengan ujian praktik sim C?
Ujian ini mengharuskan para peserta pencari SIM untuk mencoba mengendarai sepeda motor pada lintasan khusus.
Setiap Polres memiliki jumlah lintasan yang berbeda-beda, dimana ada yang menyediakan dua atau tiga lintasan.
Normalnya, tersedia lintasan lurus, angka 8 dan zig-zag.
Untuk lintasan lurus, sebagian besar biasanya lulus dengan mudah.
Namun untuk dua lintasan lainnya, khususnya lintasan berbentuk angka 8, banyak yang gagal melakukannya.
Lintasan ini memang dianggap sulit, karena bentuknya yang sedikit rumit.
Terlebih lintasan tersebut memiliki lebar yang kecil dan dibatasi dengan beberapa tiang di bagian pinggirnya.
Jika kamu sering gagal dan tak kunjung mendapatkan SIM hanya gara-gara lintasan ini, coba cara-cara mudah ini deh!
Salah satu trik ini dituliskan oleh seorang blogger Kompasiana, bernama Santo Rachmawan melalui tulisannya berjudul: 7 Trik Lolos Ujian SIM C !
1. Jangan sungkan bertanya
Saat di jelaskan oleh petugas usahakan memperhatikan dan bertanya.
Kenapa bertanya?
Karena akan mengurangi keraguan saat kita uji praktek dan juga mencairkan suasana.
2. Tentukan motor
Pilih Motor tipe bebek bertransmisi manual, kenapa?
Karena akan berhubungan pada teknik mengemudi.
3. Latihan sebentar
Minta izin untuk berputar-putar sebentar (bukan di jalur uji praktek) untuk menyesuaikan kendaraan sekaligus pemanasan.
Karena kondisi kendaraannya pasti berbeda dengan kendaraan Anda di rumah.
4. Bersiap
Posisikan motor Anda di garis awal.
Tarik napas, tenang, baca doa sebentar.
Lalu masukkan persneling langsung ke gigi 2.
Alasan mengapa harus menggunakan gigi 2
Karena kalau kita menggunakan gigi satu tarikannya terlalu spontan yang nantinya bisa menggangu keseimbangan dan konsentrasi.
5. Penggunaan rem
Lupakan rem tangan, fokus di rem kaki saja.
6. Saat mengendara
Saat melaju di lintasan uji praktik, pastikan bukaan gas tidak terlampau besar dan dalam kondisi stabil.
Jangan membuka tutup gas karena malah akan mengacaukan konsentrasi.
Berkendaralah seperti saat kita melewati banjir, dimana kita harus menahan gas agar air tidak masuk melewati knalpot.
7. Fokus
Berjalan perlahan, tetap injak pedal rem.
Jangan takut kampas rem habis, toh bukan motor kita juga, kuncinya ada di kordinasi pedal rem kaki dan keseimbangan.
Kalau motor terlalu pelan, lepas rem sedikit tapi kalau motor terlalu cepat injak pedal rem sambil menyeimbangkan agar tidak menyenggol patok dan kaki menyentuh tanah.
Yang harus diingat posisi bukaan gas harus tetap stabil dari awal sampai akhir.
Dan tidak perlu oper gigi, biarkan mesin terdengar kasar yang penting anda bisa melewati rintangan.
Perhatikan arah panah di bawah agar tidak salah arah.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dan Tribunjogja.com