TRIBUNMADURA.COM - PAMEKASAN – Minat masyarakat Pamekasan yang akan mengurus KTP, akta kelahiran dan kartu keluarga (KK) di tengah merebaknya virus corona, tetap membeludak.
Mereka mendatangi pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) di Mall Pelayanan Publik (PPP) Pamekasan, di gedung Islamic Centre yang terletak di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan Rabu (18/3/2020).
Bahkan dari mereka yang antri, laki-laki dan perempuan di bagian dispenduk capil ini, tidak seorangpun yang mengenakan masker.
Begitu pula saat mereka masuk ke MPP, tidak mencuci tangan lewat hand sanitizer, karena di lokasi MPP belum disediakan hand sanitizer.
• Jalur Pendakian Gunung Bromo Ditutup Selama 13 Hari karena Virus Corona
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Dosen IAIN Madura Ini Berlakukan Kuliah Online dengan Mahasiswanya
• Daftar Harga iPhone dan Spesifikasi iPhone Maret 2020, Mulai iPhone 7 Plus hingga iPhone 11 Lengkap
Mereka yang mengurus KTP, baik cetak baru, perpanjangan dan perubahan status, yang datang dari sejumlah desa di 13 kecamatan di Pamekasan, rela antri sejak pukul 06.00 WIB.
Sebab untuk warga yang mengurus KTP, dibatasi jumlah pemohon per hari 200 orang.
Sementara untuk pengurusan akta kelahiran dan KK, tidak dibatasi.
Alasan pembatasan pemohon KTP ini, karena peminatnya banyak. Sementara waktu pelayanan sesuai jam kerja, mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.
Jika tidak dibatasi, jumlah pemohon bisa menembus angka 350 orang per hari dan baru selesai pukul 21.00 WIB.
Bagian Pengaduan di MPP dan Bagian Trayek Dinas Perhubugan (Dishub) Pamekasan, kepada TribunMadura.com, mengatakan, meski sekarang wabah virus corona sudah menjadi suatu yang menakutkan.
Namun, mereka yang datang untuk mengurus KTP, akta kelahiran dan KK seolah tidak peduli dengan virus corona.
Mereka masih yakin, jika virus corona masih belum masuk ke Madura, sehingga mereka tetap berbondong-bondong datang ke MPP ini.
“Coba lihat sendiri, mereka yang antri di lobi di sini mengurs KPT, akta kelahiran dan KK, terkesan cuek terhadap merebaknya virus corona,” papar Syaiful Anam.
Holifah (30), warga Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, yang datang pukul 06.00 WIB dan mendapat antrean nomor 141, mengaku tidak terlalu takut dengan virus corona, seperti kondisi warga di luar Madura yang takutnya berlebihan.
• Matangkan Persiapan Jelang Liga 3 2020, Pelatih Persesa Sampang Pilih Lawan dari Surabaya
• BREAKING NEWS - Pasien Positif Corona di Jatim Bertambah Jadi 8 Orang, 1 Orang Meninggal Dunia
• Download Lagu MP3 Justin Bieber - Yummy, Lengkap Beserta Video Klip, Link dan Lirik Lagunya
“Saya dan keluarga tetap berjaga-jaga jangan sampai virus corona itu menyerang saya dan keluarga. Ya, kita perbanyak doa kepada Allah, semoga virus corona tidak sampai masuk ke Madura,” ujar Holifah, yang menggendong bayinya, menunggu antrean.
Sedang untuk di Bagian Layanan Perizinan dan non Perizinan OSS, izin operasional/komersial, LKPM, melalui tatapa muka di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan, ditutup sejak Senin (17/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020) mendatang ditutup.
Untuk pelayanan disarankan lewat WA yang nomornya sudah dicantumkan.
Beberapa warga yang hendak mengurus perizinan buat usaha terpaksa kembali.
Karena di lokasi itu kosong tidak ada petugasnya, melainkan di setiap layar monitor ditempel pengumman jika pelayanan perizinan ditutup sementara.
“Apa boleh buat, saya sudah terlanjur datang ke sini untuk mengurus izin usaha, tapi ditutup, akibat virus koronan,” kata Sofyan.