Penerapan home learning berbasis online di Kabupaten Sumenep Madura dinilai tidak maksimal
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Siswa di Kabupaten Sumenep, Madura, terpaksa harus belajar dari rumah masing-masing melalui penerapan home learning.
Home learning diterapkan kepada siswa di Kabupaten Sumenep akibat dampak virus corona atau Covid-19 yang mulai meluas di sejumlah wilayah di Indonesia.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Sumenep, siswa sekolah diliburkan dari tanggal 16 - 29 Maret 2020.
• Tujuh Kereta Api Tujuan Surabaya-Jakarta dan Sebaliknya Ditiadakan Sementara, Simak Rute yang Dibuka
• Ujian Nasional SMA di Sumenep Madura Dipastikan Ditunda, Ini Jadwal Terbaru Pelaksanaannya
• Sejumlah Tempat Wisata di Sumenep Ditutup hingga Akhir Maret 2020, Antisipasi Wabah Virus Corona
Jadwal libur siswa di Kabuaten Sumenep kemudian diperpanjang sampai tanggal 5 April 2020 mendatang.
Home learning adalah dengan memeberikan tugas-tugas secara online dan pengumpulannya pun melalui online.
Namun, hal ini dinilai kurang maksimal jika digunakan sebagai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Sumenep.
Sebab, diketahui tidak sedikit siswa yang kesulitan jaringan atau sinyal telekomunikasi untuk mereka khususnya yang tinggal di kepulauan. Apalagi bagi siswa yang tidak memiliki ponsel.
"Ada siswa terkendala tidak punya ponsel dan sinyal juga tidak ada," kata Dani, guru SD di Kepulauan Raas, Jumat (27/3/2020).
"Jadi para siswa belajar sendiri-sendiri di rumahnya," sambung dia.
Malah para siswa di kepulauan ini katanya, terlihat senang karena libur.
Apalagi rata-rata orang tua siswa itu banyak yang rantau dan siswa hanya tinggal bersama neneknya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Carto membenarkan jika penerapan home learning tersebut kurang maksimal dan masih mengalami kendala-kendala dalam penerapannya.
• Tekan Penyebaran Virus Corona, Dua Jalan di Surabaya Ditutup Sementara, Simak Pengalihan Lalu Lintas
"Kendala pasti ada, terutama bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak (TK). Karena memang lebih efektif menggunakan sistem tatap muka," kata Carto.