Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) katabya, kendalanya di jangkauan sinyal yang terkadang kurang memadai untuk melakukan belajar secara online.
"Iya mungkin itu masalahya, untuk lain-lain di tingkat SD dan SMP tak ada masalah," katanya.
Untuk diketahui sebelumnya, sejak tanggal 16 Maret 2020 lalu Disdik Sumenep mengambil kebijakan bagi siswa di sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung di rumah masing-masing.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi covid-19, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Carto mengatakan, kegiatan belajar mengajar melalui sistem online atau home learning.
Namun menurutnya, yang menjadi persoalan di wilayah kepulauan.
"Mungkin pemerintah memberlakukan kebijakan seperti ini ukurannya Jakarta, tapi kami maklum, kami ikuti apa intruksi dari pusat," kata Carto, Rabu (18/3/2020).
Carto mengakui, jika siswa di kepulauan memang ada yang tidak punya hp.
"Seperti di pulau Raas sulit untuk melakukan seperti ini dan apalagi listriknua tidak ada," lanjutnya.
"Mudah-mudahan semua kembali normal, karena kalau dari pusat menganggap semua wilayah sama," ujar dia.
"Tapi kita di sini berbeda dengan wilayah lain. Kita punya banyak pulau dan di pulau juga banyak sekolah," katanya.
• UPDATE Sebaran Covid-19 atau Virus Corona di Pamekasan 27 Maret 2020: 78 ODP dan 1 PDP Meninggal
• Bahaya Keseringan Pakai Hand Sanitizer Agar Terhindar dari Virus Corona, Perhatikan Dampak Buruknya
• Download Drama Korea Crash Landing on You Eps 1 - 16 (End) Sub Indonesia, Lengkap dengan Sinopsisnya