Wabah Virus Corona

Sebagian Orang yang Terinfeksi Virus Corona Tak Tunjukan Gejala, Rentan Jadi Pembawa Covid-19

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Sebagian Orang yang Terinfeksi Virus Corona Tak Tunjukan Gejala, Rentan Jadi Pembawa Covid-19

TRIBUNMADURA.COM - Wabah virus corona atau Covid-19 kini menjadi mimpi buruk bagi masyarakat yang ada dunia.

Itu lantaran virus corona yang pertama kali dilaporkan di China tersebut, perlahan menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Angka kasus virus corona di Indonesia semakin bertambah, sejak pertama kali dilaporkan pada awal Maret 2020.

Gejala Orang Terinfeksi Virus Corona pada Hari Pertama, Waspada Jika Sudah Memasuki Hari Kesepuluh

Orang Batuk Belum Tentu Terinfeksi Virus Corona, Ini Cara Bedakan Gejala Sakit Biasa dan Covid-19

Mengenal Arti Physical Distancing yang Jadi Pengganti Social Distancing untuk Cegah Virus Corona

Selain mematikan, virus corona dapat merusak fungsi paru-paru hingga menyebabkan penyakit pneumonia.

Ternyata, tiap orang memiliki serangkaian gejala virus corona yang berbeda satu dengan lainnya.

Untuk sekelompok individu lain, virus tersebut menginfeksi, tetapi memunculkan gejala yang terlihat.

"Ada beberapa orang yang benar-benar terinfeksi, tetapi mereka tidak sakit," kata Stephen Gluckman, dokter penyakit menular di Penn Medicine dan Direktur Medis Penn Global Medicine, seperti dilansir laman HuffPost.

Gluckman lalu mengatakan, pembawa asimtomatik--mereka yang membawa virus tetapi sama sekali tidak mempunyai gejala atau gejalanya sangat ringan--bukanlah hal aneh dalam kasus Covid-19.

"Ketika kita mendapatkan infeksi, sering kali ada spektrum dari sangat sakit ke sakit sedang sampai tidak sakit sama sekali," kata Gluckman.

Kondisi itu mewakili sepenuhnya apa yang diketahui para ahli kesehatan tentang pembawa asimtomatik Covid-19 saat ini.

Tentu saja, belum jelas berapa banyak orang yang merupakan pembawa virus tanpa gejala.

Umumkan Terjangkit Virus Corona, Aktor Korea Selatan Kim Jaejoong Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Dinas Pendidikan Sumenep Izinkan Dana BOS dan BOP Digunakan untuk Upaya Pencegahan Virus Corona

Tidak jelas pula seberapa besar kontribusi mereka terhadap penyebaran epidemi ini, meskipun penelitian pendahuluan menunjukkan mereka mungkin memainkan peran penting.

Demikian pula, tidak diketahui berapa lama pembawa dapat menularkan virus kepada orang lain.

"Tidak ada jawaban yang mudah dan sederhana," kata dr Faheem Younus, Kepala divisi Penyakit Menular di University of Maryland Upper Chesapeake Health.

Hal terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah bertindak seolah-olah kita menjadi pembawa virus, dan mengikuti rekomendasi untuk mencegah penularan.

Centers for Disease Control and Prevention meyakini, orang yang telah terinfeksi Covid-19 adalah yang paling menular pada puncak gejala mereka.

Ini berarti, setiap kali seseorang merasakan kondisi terburuk, termasuk batuk atau demam, saat itu menjadi masa paling potensial untuk menyebarkan virus.

Namun, seseorang juga dapat menyebarkan virus dalam periode inkubasi sebelum mereka menunjukkan gejala.

Umumnya, hal ini terjadi 2-14 hari setelah paparan awal mereka.

Ini Dugaan Penyebab Meninggalnya KH Masykur Hasyim Politisi PPP dan Kakak Ipar Gubernur Khofifah

Kios Ponsel di Surabaya Diobok-Obok Komplotan Maling, Uang Rp 21 Juta dan Sejumlah Smartphone Raib

Satu studi baru-baru ini menemukan, masa inkubasi rata-rata untuk Covid-19 adalah lima hari dan 98 persen orang menunjukkan gejala setelah paparan dalam 11,5 hari.

Penelitian juga menunjukkan, pasien Covid-19 terus melepaskan virus selama berhari-hari setelah gejalanya hilang.

Secara umum, individu yang dicurigai memiliki Covid-19 diminta untuk tetap diisolasi setidaknya tiga hari setelah mereka pulih, dan seminggu setelah gejala mereka pertama kali muncul.

Younus menyebutkan, anak-anak sering menjadi pembawa Covid-19 asimtomatik, dan dapat menimbulkan risiko tertentu bagi orang terdekat mereka.

"Semakin lama durasi, kontak, rendah kekebalan induk, maka semakin tinggi risiko tertular infeksi," kata Younus.

Gluckman mengaku membayangkan para peneliti akan memiliki pemahaman lebih baik tentang penularan Covid-19 tanpa gejala pada bulan berikutnya.

Ia juga menyebutkan, lebih banyak penelitian datang dari negara-negara seperti China, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.

Namun, penelitian semacam itu bergantung pada pengujian virus, yang merupakan satu-satunya cara menangkap kasus tersembunyi dari penyakit.

"Kami akan belajar lebih banyak tentang virus corona karena lebih banyak penelitian dilakukan dengan cara yang ditinjau oleh rekan sejawat," kata Younus.

"Tetapi, itu seperti fenomena 2021," sambung dia.

Untuk saat ini, ketidakpastian tentang berapa banyak pembawa asimtomatik yang ada dan berapa lama pembawa menimbulkan risiko bagi orang lain adalah alasan kita harus mematuhi jarak sosial.

Jika kita terpapar seseorang dengan virus corona dan terinfeksi, kita dapat menyebarkan virus jauh sebelum menyadari kita sakit.

Mengingat Covid-19 telah menyebar ke seluruh komunitas, kita mungkin tidak tahu jika kita telah terpapar.

"Orang harus waspada tentang menghindari kontak dekat dengan orang lain dan tidak berasumsi hanya karena seseorang tidak sakit, mereka tidak membawa virus," kata Gluckman.

"Kita harus sangat dan sangat agresif tentang isolasi diri," tegas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapa Lama Pembawa Virus Corona Dapat Menginfeksi Orang Lain?

Demi Uang Rp 2 Juta, Suami Jual Tubuh Istri ke Pria Hidung Belang, Digerebek Ketika Layani Pelanggan

Pemandu Lagu Tempat Karaoke Dibawa Petugas Satpol PP, Nekat Terima Tamu di Tengah Virus Corona

Berita Terkini