Virus Corona di Jawa Timur

Antisipasi Khofifah Jika Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona: Siapkan Sebidang Tanah Khusus

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan update data sebaran covid-19, Minggu (29/3/2020).

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Penolakan pemakaman jenazah positif corona terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Jawa Timur memiliki solusi tersendiri untuk mengantisipasi sikap warga yang menolak pemakaman pasien terinfeksi virus corona atau covid-19.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menanggapi adanya beberapa warga yang takut jika ada jenazah pasien positif Covid-19 dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar tempat tinggal para warga.

Untuk itu pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan sebidang tanah khusus untuk pemulasaraan atau pemakaman jenazah korban Covid-19 di Jawa Timur.

Gaji ke-13 PNS dan THR Terancam Dipangkas, Sri Mulyani Sebut Akan Jadi Pertimbangan Presiden Jokowi

Memasuki Musim Pancaroba, Sampang Berpotensi Alami Bencana Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor

Pasien Kedua Virus Corona di Pamekasan Sebelumnya Ikut Pelatihan Petugas Haji di Surabaya

Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, beberapa kepala daerah di Jawa Timur juga telah melakukan hal serupa untuk mengantisipasi jika ada jenazah yang ditolak oleh warga sekitar.

"Walikota Probolinggo, Bupati Madiun, Bupati Sidoarjo juga mengatakan telah menyiapkan tempat pemulasaraan," ucap Khofifah Indar Parawansa, Senin (6/4/2020).

Menurut Mantan Menteri Sosial ini, para kepala daerah tidak hanya menyediakan tempat pemulasaraan tapi juga dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat secara komprehensif agar masyarakat tidak perlu terlalu takut jika ada jenazah Covid-19 yang dimakamkan di daerahnya.

"Yang memiliki kompetensi untuk menjelaskan adalah pakar medik dan tokoh agama. Sama-sama pengaruhnya dan penjelasannya akan memberikan pemahaman yang lebih dalam," lanjutnya.

Khofifah Indar Parawansa sudah berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk antisipasi pemulasaraan jenazah Covid-19 ini.

"PMI punya kantung jenazah yang sudah standar,  dan juga biasa melakukan penanganan-penangan terutama saat terjadi bencana alam," ujar Khofifah Indar Parawansa.

Said Abdullah Institue dan Achmad Fauzi Bagikan 1.100 Paket Sembako kepada Abang Becak

Petugas Medis Covid-19 RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Dapat Bantuan dari Bhayangkari Polres Pamekasan

Ada Tambahan 5 Pasien Positif Covid-19 di Tulungagung, Berasal Dari Dua Kontak Berbeda

Untuk itu, Ketua Gugus Tracing Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso telah memberikan training kepada tim PMI untuk masuk ke dalam tim pemulasaraan jenazah Covid-19.

"Ada empat ambulan di depan (Gedung Negara Grahadi) memang di stand by kan kalau ada pasien yang membutuhkan penjemputan untuk mendapatkan layanan medik dan untuk mengantarkan jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 secara positif," kata Khofifah Indar Parawansa.

Hal ini diperlukan mengingat di beberapa kasus ada rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 tapi tidak memperkenankan ambulan-nya digunakan untuk mengantar jenazah positif Covid-19.

Berita Terkini